Masjid diminta dapat menjadi pusat solusi dari berbagai persoalan yang dihadapi umat. Jadi masjid bukan hanya sebagai tempat untuk beribadah saja, sementara masalah yang dihadapi umat cukup kompleks.

"Masjid harus bisa menggantikan pegadaian. Menyelesaikan masalah tanpa masalah," kata Wakil Ketua PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumut Dr H Khairuddin Siregar MA pada Rakerda I DMI Labura di aula Ahmad Dewi Syukur Aekkanopan, Sabtu (26/10).

Dikatakannya, sebagai pengurus masjid kita jangan bangga dengan banyaknya saldo kas. Sementara di sekitar masjid masiu banyak masyarakat yang sangat membutuhkan, tetapi tidak terperhatikan.

Untuk itu, ia menyatakan ke depan, masjid bukan hanya sebagai pusat ibadah. Tapi persoalan ekonomi pun harus menjadi fokus. "Selama umat masih terlibat rentenir, ekonomi umat tidak akan bangkit," tegasnya.

Karena itulah ia berharap Rakerda I yang dilaksanakan DMI Labura tersebut dapat menghasilkan program yang benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh umat. Ia menyontohkan bagaiaman manajemen Masjid Jogokariyan Yogyakarta yang mampu mengatasi beragam persoalan umat. 

Pada bagian lain, menurutnya melihatkan kalangan generasi Z di masjid juga sangat perlu. Diantaranya dengan melakukan beragam kegiatan yang menarik bagi kalangan muda.

Hadir pada acara itu Pjs Bupati Labura Mulyono diwakili Sekdakab HM Suib, Ketua DMI Labura H Indra SB Simatupang SH MKn, beberapa anggota DPRD Labura dan undangan lainnya.
 

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024