Anggota DPRD Kota Medan, Abdul Rani meminta para pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam menekan aksi kriminalitas di Ibu kota Provinsi Sumatera Utara.

"Lemahnya kualitas pendidikan karena banyak pengangguran akibat tidak mampu bersaing dalam dunia kerja dan minim ketrampilan," ujar Rani di Medan Sumut, Kamis.

Kondisi itu, lanjut politisi dia, meningkatkan pengangguran dan kemiskinan di Kota Medan mengakibatkan rawan aksi kriminal, seperti begal, geng motor, tawuran dan lainnya.

Pemkot Medan menekan angka pengangguran terbuka dari 10,81 persen menjadi 8,89 persen pada 2022 dengan meningkatkan pelatihan keterampilan sesuai kebutuhan pasar kerja.

"Begitu juga penyalahgunaan narkoba di Kota Medan yang tercatat paling tinggi, baik dalam penyalahgunaan dan tingkat darurat narkoba di Indonesia," jelasnya.

Legislator ini menyebut persoalan pendidikan menjadi perhatian serius seluruh pemangku kepentingan, dan Pemkot Medan mengevaluasi kualitas pendidikan di Kota Medan.

"Salah satu dampak krisis moral dan pengangguran aksi begal. Memang banyak faktor penyebab, yakni maraknya peredaran narkoba. Terbukti pelaku begal yang ditangkap kebanyakan terindikasi menggunakan narkoba," tegas Rani.
 

Pihaknya juga meminta kepada Pemkot Medan segera membentuk satuan tugas anti narkoba di tingkat lingkungan sebagai upaya antisipatif meminimalisir peredaran narkoba yang semakin merajalela.

"Satuan tugas ini melaksanakan tugasnya dengan berkolaborasi aparat penegak hukum dan tokoh masyarakat mencegah peredaran narkoba lebih masif," paparnya.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda menyampaikan dalam sebulan terakhir pihaknya mengungkap berbagai kasus kejahatan jalanan di Kota Medan dan sekitarnya.

Berbagai jenis kejahatan jalanan itu, kata dia, seperti pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), curanmor, senjata tajam (sajam) dan penganiayaan berat (anirat) dengan total 140 tersangka dari 97 kasus.

Untuk mengatasi maraknya aksi begal, geng motor dan tawuran, pihaknya terus melakukan patroli stasioner dengan sasaran kelompok motor, geng motor, antisipasi kasus 3C (curas, curat dan curanmor), dan tawuran.

"Kami juga akan melakukan langkah-langkah sesuai evaluasi untuk melakukan penyekatan di beberapa titik," tutur Valentino

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023