PT Perkebunan Sumut sedang menjajaki kerja sama dengan investor perusahaan BUMN dan swasta termasuk pemodal asing untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
"Sebenarnya PT Perkebunan sudah meraih laba di 2021 sebesar Rp1, 9 miliar setelah pada 2020, rugi Rp13 miliar. Tapi kinerja harus ditingkatkan sehingga perlu ada KSO (kerja sama operasi),"ujar Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumut, Naslindo Sirait di Medan, Rabu (19/1).
Dia mengatakan itu dalam pemaparan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumut yang digelar Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumut di Kantor Gubernur Sumut.
KSO PT Perkebunan Sumut itu sedang dalam tahap penjajakan termasuk berkonsultasi dengan DPRD Sumut.
Baca juga: Nilai aset BUMD Pemprov Sumut tembus Rp40,04 triliun
Harapannya, KSO antara PT Perkebunan Sumut dengan pihak ketiga bisa berjalan lebih cepat agar pergerakan kinerja perusahaan ke arah positif juga bisa lebih cepat.
Menurut dia, meski pada 2021 PT Perkebunan Sumut sudah bisa meraih laba, tapi dinilai belum optimal atau bahkan keuntungan itu masih rawan karena banyak faktor.
Mulai dari menurunnya produktivitas kebun hingga operasional Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Perkebunan Sumut yang memerlukan peningkatan teknologi.
Apalagi, katanya, saat ini, tanaman sawit yang dimiliki PT Perkebunan sudah berumur tua yang tentunya memerlukan replanting sehingga membutuhkan biaya cukup besar. Padahal potensi PT Perkebunan masih cukup besar.
"KSO atau sejenisnya untuk PT Perkebunan Sumut sudah semakin mendesak karena Pemprov Sumut juga tidak lagi mengucurkan dana penyertaan ke PT Perkebunan seperti kepada empat BUMD di Sumut lainnya,"katanya.
Dia menegaskan, Pemprov Sumut berharap besar, PT Perkebunan Sumut dan BUMD lainnya memberi kontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Sumut.
Dengan PAD yang besar, maka pembangunan Sumut bisa lebih berkembang pesat.
Naslindo menegaskan, penyehatan dan penguatan BUMD seperti PT Perkebunan Sumut agar BUMD dapat mencapai tujuan pokok BUMD sebagai sebagai "agent of development".
Kemudian mampu memberikan layanan produk mau pun jasa yang berkualitas dan merata kepada masyarakat serta memberikan peningkatan PAD Sumut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Sebenarnya PT Perkebunan sudah meraih laba di 2021 sebesar Rp1, 9 miliar setelah pada 2020, rugi Rp13 miliar. Tapi kinerja harus ditingkatkan sehingga perlu ada KSO (kerja sama operasi),"ujar Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumut, Naslindo Sirait di Medan, Rabu (19/1).
Dia mengatakan itu dalam pemaparan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumut yang digelar Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumut di Kantor Gubernur Sumut.
KSO PT Perkebunan Sumut itu sedang dalam tahap penjajakan termasuk berkonsultasi dengan DPRD Sumut.
Baca juga: Nilai aset BUMD Pemprov Sumut tembus Rp40,04 triliun
Harapannya, KSO antara PT Perkebunan Sumut dengan pihak ketiga bisa berjalan lebih cepat agar pergerakan kinerja perusahaan ke arah positif juga bisa lebih cepat.
Menurut dia, meski pada 2021 PT Perkebunan Sumut sudah bisa meraih laba, tapi dinilai belum optimal atau bahkan keuntungan itu masih rawan karena banyak faktor.
Mulai dari menurunnya produktivitas kebun hingga operasional Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Perkebunan Sumut yang memerlukan peningkatan teknologi.
Apalagi, katanya, saat ini, tanaman sawit yang dimiliki PT Perkebunan sudah berumur tua yang tentunya memerlukan replanting sehingga membutuhkan biaya cukup besar. Padahal potensi PT Perkebunan masih cukup besar.
"KSO atau sejenisnya untuk PT Perkebunan Sumut sudah semakin mendesak karena Pemprov Sumut juga tidak lagi mengucurkan dana penyertaan ke PT Perkebunan seperti kepada empat BUMD di Sumut lainnya,"katanya.
Dia menegaskan, Pemprov Sumut berharap besar, PT Perkebunan Sumut dan BUMD lainnya memberi kontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Sumut.
Dengan PAD yang besar, maka pembangunan Sumut bisa lebih berkembang pesat.
Naslindo menegaskan, penyehatan dan penguatan BUMD seperti PT Perkebunan Sumut agar BUMD dapat mencapai tujuan pokok BUMD sebagai sebagai "agent of development".
Kemudian mampu memberikan layanan produk mau pun jasa yang berkualitas dan merata kepada masyarakat serta memberikan peningkatan PAD Sumut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022