Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku tengah berusaha menyelamatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui e-parking karena sektor itu sering terjadi kebocoran selama ini.

"Sudah sering terjadi kebocoran PAD dari parkir selama ini, sehingga target yang ditetapkan tidak pernah tercapai," ujar Bobby dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan, Rabu (13/10).

Wali kota membeberkan, nilai pemasukan dari sektor perparkiran selama ini belum termonitor dengan baik, seperti satu ruas jalan cuma menyumbang PAD sebesar Rp20 juta per bulan.

Baca juga: Wali kota: libatkan masyarakat di pembangunan Kota Medan

Padahal, lanjut dia, potensi pelayanan parkir di jalan itu dinilai cukup besar, sehingga harus dikelola dengan baik agar menjadi primadona pemasukan PAD ke kas daerah.

"Sebesar Rp 20 juta itu apakah sudah rill atau malah banyak yang beralih masuk ke kantong pribadi atau ke orang yang tidak bertanggung jawab," terang Bobby.

Wali kota juga telah menginstruksikan penerapan sistem digitalisasi yang merupakan kali pertama dilakukan di daerah ini.

"Setelah kita tetapkan di kawasan Kesawan, dalam waktu dekat ini kita tambah titik e-parking. Ada 22 titik e-parking di delapan kawasan akan diterapkan sistem digitalisasi," kata Bobby.

"Jadi melalui e-parking ini, selain ingin melihat pemasukan yang rill, juga untuk mencegah terjadinya kebocoran sumber PAD," tambah Wali Kota Medan.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021