Masyarakat Kelompok Tani Satahi Hutaimbaru, Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) menbuat dan mensahkan peraturan desa (Perdes) untuk mengelola koridor Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis).

"Dalam Perdes nomor 212/01/7/2021 kelompok tani satahi melakukan pengayaan tanaman bernilai ekonomis kiri kanan sepanjang Sungai (aek) Kinandang," kata Paharuddin Simbolon ketua Kelompok Tani Satahi pengelola koridor Orangutan Tapanuli, Kamis (26/8).

Baca juga: Desa Lantosan Rogas Tapsel pertahankan budidaya padi jajar legowo

Bibit pohon yang mereka tanami juga cikal bakal 'jembatan'  individu satwa langka Orangutan Tapanuli yang 'terpisah' berada antara blok Timur dan blok Barat pada lanskap Batang Toru (Koridor Hutaimbaru) maupun sebaliknya selama ini. 

Adapun bibit tanaman yang mereka tanam itu yaitu 1200 batang bibit manggis, 800 batang durian unggul, 1000 batang bibit pinang betara persisnya di lanskap Batang Toru (koridor Hutaimbaru).

"Tanaman manggis sebagai tanaman sumbu koridor di tanam dua baris sepaniang aliran sungai sedang tanaman durian di tanam sejajar dengan manggis sebagai penyangga koridor untuk 'jembatan' satwa dilindungi itu ke depan," jelasnya. 

Disamping itu tanaman yang di tanam akan dapat menjadi nilai tambah ekonomis walau enam tahun akan datang dinikmati masyakat juga bermanfaat untuk menambah pakan satwa endemik Orangutan Tapanuli.

"Tujuan lain dari pengelolaan koridor ini upaya menjaga keharmonisan atau menghindari konflik antara satwa Orangutan dengan masyarakat. Karenanya kita akan merawat tanaman yang di tanam  itu dengan baik," ujarnya.

Sementara Direktur Lembaga Sipirok Lestari Indonesia (LSLI) Irsan Simanjuntak, mengatakan pihaknya sangat mendukung langkah Kelompok Tani Satahi yang begitu konsisten dalam pengelolaan koridor Orangutan Tapanuli khususnya di koridor Hitaimbaru hingga membuat sebuah peraturan desa.

"Dari sisi konservasi tujuan Kelompok Satahi yang di dukung Yayasan Ekosistem Lestari membuat koridor itu untuk  menghindari perkawinan sedarah satwa langka Orangutan Tapanuli dimana hutan Batang Toru blok Barat dan blok Timur terpagmentasi. Terputus dengan Jalan Nasional dan Sungai Batang Toru. Ini tugas yang perlu kita pikirkan kedepannya," kata Irsan kepada ANTARA. 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021