Sejumlah wilayah di Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu dilanda banjir besar setelah itensitas hujan yang turun cukup lebat, Senin (16/8) dini hari hingga pagi.
Banjir juga diperparah debit air meluap dari Sungai Talihoran yang membelah kota Aek Nabara di Jalan Ampera, sehingga saluran air di pemukiman warga tidak mampu menampung masuknya air.
Baca juga: Hujan deras di Labusel, puluhan rumah warga terendam banjir
Camat Bilah Hulu, Hamdi Erazona Ritonga, dihubungi dari Rantauprapat menjelaskan, curah hujan yang sangat tinggi mengakibatkan sejumlah titik di Kota Aek Nabara terendam banjir.
Beberapa wilayah banjir yang mengepung Kecamatan Bilah Hulu yakni, wilayah Selatan Desa Emplasmen, wilayah N Empat, Wilayah Utara Desa Perbaungan dan Desa Pondok Batu.
Jalan utama juga terendam banjir diantaranya, Jalan Lintas Sumatera atau Jalinsum Aek Nabara depan Kantor Camat Bilah Hulu sepanjang 1 kilometer hingga Perbaungan, daerah Masjid Raya Kota dan jalan menuju Negeri Lama Kecamatan Bilah Hilir.
"Kalau curah hujan tinggi wilayah tersebut memang langganan banjir karena berdekatan, termasuk kantor Camat Bilah Hulu. Hujan tadi malam luar biasa," katanya.
Hamdi menjelaskan, saat ini pihaknya bersama TNI/Polri mengatasi masalah banjir di Aek Nabara dan arus lalulintas di Jalinsum Aek Nabara mengalami kemacetan, namun dapat diatasi petugas.
Sementara, belum diketahui jumlah pemukiman warga yang terendam banjir sambil menunggu laporan dari kepala Desa.
Seorang warga Aek Nabara bernama M. Simanjuntak menuturkan, tinggi air mulai 30-50 sentimeter terjadi di wilayah Kota Aek Nabara, namun banjir terparah di dekat aliran Sungai Talihoran mencapai 1,5 meter, sekira pukul 08:00 WIB.
Menurutnya, ada sekira 80 pemukiman warga di Dusun Pondok Toyib dan Dusun Setia Warga air mencapai atap rumah. Ia meminta pemerintah membantu evakuasi warga terdampak banjir.
"Di wilayah itu genangan air cukup parah hingga 1,5 meter, karena dekat aliran Sungai Talihoran," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Banjir juga diperparah debit air meluap dari Sungai Talihoran yang membelah kota Aek Nabara di Jalan Ampera, sehingga saluran air di pemukiman warga tidak mampu menampung masuknya air.
Baca juga: Hujan deras di Labusel, puluhan rumah warga terendam banjir
Camat Bilah Hulu, Hamdi Erazona Ritonga, dihubungi dari Rantauprapat menjelaskan, curah hujan yang sangat tinggi mengakibatkan sejumlah titik di Kota Aek Nabara terendam banjir.
Beberapa wilayah banjir yang mengepung Kecamatan Bilah Hulu yakni, wilayah Selatan Desa Emplasmen, wilayah N Empat, Wilayah Utara Desa Perbaungan dan Desa Pondok Batu.
Jalan utama juga terendam banjir diantaranya, Jalan Lintas Sumatera atau Jalinsum Aek Nabara depan Kantor Camat Bilah Hulu sepanjang 1 kilometer hingga Perbaungan, daerah Masjid Raya Kota dan jalan menuju Negeri Lama Kecamatan Bilah Hilir.
"Kalau curah hujan tinggi wilayah tersebut memang langganan banjir karena berdekatan, termasuk kantor Camat Bilah Hulu. Hujan tadi malam luar biasa," katanya.
Hamdi menjelaskan, saat ini pihaknya bersama TNI/Polri mengatasi masalah banjir di Aek Nabara dan arus lalulintas di Jalinsum Aek Nabara mengalami kemacetan, namun dapat diatasi petugas.
Sementara, belum diketahui jumlah pemukiman warga yang terendam banjir sambil menunggu laporan dari kepala Desa.
Seorang warga Aek Nabara bernama M. Simanjuntak menuturkan, tinggi air mulai 30-50 sentimeter terjadi di wilayah Kota Aek Nabara, namun banjir terparah di dekat aliran Sungai Talihoran mencapai 1,5 meter, sekira pukul 08:00 WIB.
Menurutnya, ada sekira 80 pemukiman warga di Dusun Pondok Toyib dan Dusun Setia Warga air mencapai atap rumah. Ia meminta pemerintah membantu evakuasi warga terdampak banjir.
"Di wilayah itu genangan air cukup parah hingga 1,5 meter, karena dekat aliran Sungai Talihoran," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021