Sebanyak 44 kegiatan proyek infrastruktur yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Kota Tanjungbalai Tahun Anggran 2021 baru terealisasi sebesar 40 persen, 60 persennya lagi diyakini selesai sebelum pengesahan ABPD Perubahan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas PU-PR, Tety Juliani melalui Sekretaris, Agus Salim Lubis kepada ANTARA di ruang kerja kantornya, Jum'at (30/7).
Agus menjelaskan, 44 kegiatan proyek tersebut terbagi dalam empat bidang yakni, Bina Marga 14 kegiatan, Sember Daya Air 7 kegiatan, Pembangunan Gedung 13 kegiatan dan Pertamanan 10 kegiatan.
Baca juga: Warga apresiasi pembangunan Gang Fajar di Tanjungbalai
"Dari empat puluh empat kegiatan tersebut baru terealisasi sebesar 40 persen. Persentasi itu dalam arti pengerjaannya sedang berlangsung, serta sedang dalam dan akan proses lelang atau tender," kata Agus.
Agus melanjutkan, untuk proses tender/lelang proyek yang pagu anggarannya diatas Rp200.000.000,- dilakukan melalui Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik/LPSE.
"Sesuai ketentuan yang ada kegiatan proyek diatas dua ratus juta wajib ditenderkan. Sedangkan di bawah dua ratus juta sistim pemilihan atau penunjukan langsung," ujarnya.
Agus menyatakan, pihaknya yakin bahwa 60 persen lagi kegiatan proyek yang sedang proses dan akan di lelang serta penghunjukan langsung bisa selesai dikerjakan sebelum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P.APBD) disahkan.
"Mudah-mudahan sebelum P APBD diketok, seluruh kegiatan kami rampung dilaksanakan," kata Agus.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas PU-PR, Tety Juliani melalui Sekretaris, Agus Salim Lubis kepada ANTARA di ruang kerja kantornya, Jum'at (30/7).
Agus menjelaskan, 44 kegiatan proyek tersebut terbagi dalam empat bidang yakni, Bina Marga 14 kegiatan, Sember Daya Air 7 kegiatan, Pembangunan Gedung 13 kegiatan dan Pertamanan 10 kegiatan.
Baca juga: Warga apresiasi pembangunan Gang Fajar di Tanjungbalai
"Dari empat puluh empat kegiatan tersebut baru terealisasi sebesar 40 persen. Persentasi itu dalam arti pengerjaannya sedang berlangsung, serta sedang dalam dan akan proses lelang atau tender," kata Agus.
Agus melanjutkan, untuk proses tender/lelang proyek yang pagu anggarannya diatas Rp200.000.000,- dilakukan melalui Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik/LPSE.
"Sesuai ketentuan yang ada kegiatan proyek diatas dua ratus juta wajib ditenderkan. Sedangkan di bawah dua ratus juta sistim pemilihan atau penunjukan langsung," ujarnya.
Agus menyatakan, pihaknya yakin bahwa 60 persen lagi kegiatan proyek yang sedang proses dan akan di lelang serta penghunjukan langsung bisa selesai dikerjakan sebelum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P.APBD) disahkan.
"Mudah-mudahan sebelum P APBD diketok, seluruh kegiatan kami rampung dilaksanakan," kata Agus.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021