Pascaterjadinya bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasar, Kapolres Tanjungbalai, AKBP Putu Yudha Prawira mengajak masyarakat daerah setempat untuk tetap tenang dan menjauhi paham-paham tidak benar yang bisa merugikan banyak pihak.

Inbauan tersebut disampaikan Kapolres ketika menyambangi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tanjungbalai, Hazarul Aswadi dikediamannya di Jalan Nelayan Kecamatan Datuk Bandar Timur, Senin (29/1).

Baca juga: Praktisi hukum minta Pemkot Tanjungbalai tegas terhadap tempat hiburan malam

"Menyikapi situasi berkembang terkait kejadian bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasar, kami dari Kepolisian wajib menyampaikan kepada kepada tokoh masyarakat terutama ketua MUI untuk mengajak masyarakat agar tetap tenang dan menjauhi paham yang tidak benar," ujar Kapolres.

Kapoles melanjutkan, sebagai anggota Polri pihaknya wajib mengamati masyarakat yang lari ke paham-paham yang tidak baik. Demikian juga pemuka masyarakat dan tokoh agama seperti Ketua MUI diharapkan menasehati masyarakat agar menolak kegiatan-kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. 

"Kami mengajak masyarakat agar sama-sama pasang mata dan telinga terhadap situasi yang berkembang, baik itu peredaran dan penyalahgunaan narkoba serta menjahi paham radikal," kata Putu Yudha didampingi Wakapolres, Kompol H.Jumanto.

Ketua MUI Tanjungbalai, Hazarul Aswadi menyambut baik sekaligus menyampiakan ucapan terimakasih atas kunjungan Kapolres dalam program Polisi Rindu Masyarakat (PRM) yang bertujuan menciptakan situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). 

"Selaku Ketua MUI saya akan membantu pekerjaan pihak kepolisian, khusunya Polres Tanjungbalai. Pesan Kamtibmas yang disampaikan akan saya teruskan kepada masyarakat. Semoga kedepannya tugas kepolisan dapat berjalan dengan baik dan hubungan antara masyarakat dengan polri terjalin lebih dekat lagi," ujar Ketua MUI.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021