Pantai Muara Upu, di Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan menyimpan potensi kekayaan yang dapat meningkatkan pendapatan baik masyarakat maupun pemerintah daerah.
Sayangnya, Muara Upu yang memiliki garis pantai sekitar 17 kilometer belum dikelola secara optimal dan profesional sehingga pertumbuhan ekonominya minim.
Toga Mahaji Ritonga, mantan Kadis Perikanan Propinsi Lampung kepada ANTARA di Sipirok, Rabu (3/3) mengatakan, optimis Muara Upu akan bisa menjadi pusat perekonomian baru bagi masyarakat.
Baca juga: Pembayaran PBB di Tapsel sudah bisa lewat digital
"Selain wisata pantai yang berpasir putih yang menghadap Samudra Hindia, pelabuhan perikanan, SPBM (Stasiun Pengisian Bahan Bakar) bisa dibangun sebagai andalan," katanya.
Menurut dia, adanya pelabuhan perikanan sekaligus SPBM otomatis dapat mengundang kapal-kapal nelayan penangkap ikan berbagai daerah berlabuh sekalian sambil mengisi bahan bakar, disamping berwisata.
"Menariknya dan menjanjikan selain itu adalah budidaya tambak udang serta pembibitan udang vaname kualitas eksport dengan memanfaatkan air laut-nya, sehingga pantai Muara Upu semakin ramai dan perekonomian berputar," ujarnya.
Ia sendiri, ungkapnya, sudah mempraktikan budidaya dan pembibitan udang di areal pekarangan rumahnya lebih kurang 2000 meter persegi di Propinsi Lampung, dengan memanfaatkan air asin (campur garam) dikarenakan jarak kediamannya ke bibir pantai (laut) cukup jauh.
"Nah, hanya mengandalkan air campur garam produk udang berkualitas eksport dan hasil bibit udang sekarang sudah berhasil. Permintaan pasarnya hingga pulau Jawa, Sumatera Selatan dan wilayah lain di Indonesia. Konon lagi wilayahnya dekat laut? " tanyanya.
Sebenarnya, kata Toga sangat memungkinkan air laut bisa dimanfaatkan (diangkut dan dipindahkan) mengisi Bak bulat berbahan kayu dilapisi dinding plastik tebal, yang diameternya ada yang 5 dan 10 meter sebagai wadah budidaya udang dan pembibitan udang pekarangan rumahnya.
"Hanya saja mengingat jarak tempuh serta perhitungan efesiensi waktu dan biaya akhirnya dengan menggunakan air asin bercampur garam. Alhamdulillah, hasilnya cukup baik," katanya.
Mantan Kadis Perikanan Propinsi Lampung yang pensiun dini (masa bakti 6 tahun lagi ) menyatakan, potensi Muara Upu Tapsel sangat memungkinkan untuk Budidaya Udang dan Pembibitan Udang Vaname kualitas eksport untuk mendorong ekonomi warga dan mengatasi pengangguran.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Sayangnya, Muara Upu yang memiliki garis pantai sekitar 17 kilometer belum dikelola secara optimal dan profesional sehingga pertumbuhan ekonominya minim.
Toga Mahaji Ritonga, mantan Kadis Perikanan Propinsi Lampung kepada ANTARA di Sipirok, Rabu (3/3) mengatakan, optimis Muara Upu akan bisa menjadi pusat perekonomian baru bagi masyarakat.
Baca juga: Pembayaran PBB di Tapsel sudah bisa lewat digital
"Selain wisata pantai yang berpasir putih yang menghadap Samudra Hindia, pelabuhan perikanan, SPBM (Stasiun Pengisian Bahan Bakar) bisa dibangun sebagai andalan," katanya.
Menurut dia, adanya pelabuhan perikanan sekaligus SPBM otomatis dapat mengundang kapal-kapal nelayan penangkap ikan berbagai daerah berlabuh sekalian sambil mengisi bahan bakar, disamping berwisata.
"Menariknya dan menjanjikan selain itu adalah budidaya tambak udang serta pembibitan udang vaname kualitas eksport dengan memanfaatkan air laut-nya, sehingga pantai Muara Upu semakin ramai dan perekonomian berputar," ujarnya.
Ia sendiri, ungkapnya, sudah mempraktikan budidaya dan pembibitan udang di areal pekarangan rumahnya lebih kurang 2000 meter persegi di Propinsi Lampung, dengan memanfaatkan air asin (campur garam) dikarenakan jarak kediamannya ke bibir pantai (laut) cukup jauh.
"Nah, hanya mengandalkan air campur garam produk udang berkualitas eksport dan hasil bibit udang sekarang sudah berhasil. Permintaan pasarnya hingga pulau Jawa, Sumatera Selatan dan wilayah lain di Indonesia. Konon lagi wilayahnya dekat laut? " tanyanya.
Sebenarnya, kata Toga sangat memungkinkan air laut bisa dimanfaatkan (diangkut dan dipindahkan) mengisi Bak bulat berbahan kayu dilapisi dinding plastik tebal, yang diameternya ada yang 5 dan 10 meter sebagai wadah budidaya udang dan pembibitan udang pekarangan rumahnya.
"Hanya saja mengingat jarak tempuh serta perhitungan efesiensi waktu dan biaya akhirnya dengan menggunakan air asin bercampur garam. Alhamdulillah, hasilnya cukup baik," katanya.
Mantan Kadis Perikanan Propinsi Lampung yang pensiun dini (masa bakti 6 tahun lagi ) menyatakan, potensi Muara Upu Tapsel sangat memungkinkan untuk Budidaya Udang dan Pembibitan Udang Vaname kualitas eksport untuk mendorong ekonomi warga dan mengatasi pengangguran.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021