Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Hasyim mendukung penuh rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah mulai semester genap awal Januari 2021.
"SKB (Surat Keputusan Bersama) empat menteri, tentu kita harapkan ada upaya-upaya serius dan lebih maksimal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Harus ada persiapan-persiapan, terkait dengan penerapan protokol kesehatan di sekolah," kata Hasyim di Medan, Ahad (29/11).
Ia mengatakan, SKB Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19 harus diterapkan oleh Pemkot Medan melalui Dinas Pendidikan setempat.
Baca juga: Asahan siap buka sekolah dengan cara belajar tatap muka
Politikus PDI Perjuangan itu menyakini bahwa dalam SKB empat menteri tersebut, sudah diatur terkait prosedur atau mekanisme serta kriteria lainnya yang harus diterapkan masing-masing sekolah di Tanah Air.
Data referensi terakhir Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebut, jumlah pendidikan dasar dan menengah di Kota Medan terdapat 972 unit Sekolah Dasar (SD) sederajat terdiri dari 393 negeri dan 579 swasta, serta 482 unit Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat, di antaranya 48 negeri dan 434 swasta.
"Supaya protokol kesehatan tetap bisa berjalan, dan tidak terjadi klaster baru di sekolah. Mudah-mudahan bisa diatur jam belajarnya, sehingga tidak mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah," ungkap Hasyim.
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Medan, Arief Sudarto Trinugroho, awal pekan ini mengaku, pihaknya sedang menunggu lampu hijau terkait pelaksanaan keputusan bersama empat menteri atas dibuka sekolah tatap muka di masa pandemi COVID-19.
"Nanti, kita tunggu. Untuk Sumatera Utara ditentukan oleh Gubernur, dan sekarang sedang dikaji," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"SKB (Surat Keputusan Bersama) empat menteri, tentu kita harapkan ada upaya-upaya serius dan lebih maksimal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Harus ada persiapan-persiapan, terkait dengan penerapan protokol kesehatan di sekolah," kata Hasyim di Medan, Ahad (29/11).
Ia mengatakan, SKB Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19 harus diterapkan oleh Pemkot Medan melalui Dinas Pendidikan setempat.
Baca juga: Asahan siap buka sekolah dengan cara belajar tatap muka
Politikus PDI Perjuangan itu menyakini bahwa dalam SKB empat menteri tersebut, sudah diatur terkait prosedur atau mekanisme serta kriteria lainnya yang harus diterapkan masing-masing sekolah di Tanah Air.
Data referensi terakhir Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebut, jumlah pendidikan dasar dan menengah di Kota Medan terdapat 972 unit Sekolah Dasar (SD) sederajat terdiri dari 393 negeri dan 579 swasta, serta 482 unit Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat, di antaranya 48 negeri dan 434 swasta.
"Supaya protokol kesehatan tetap bisa berjalan, dan tidak terjadi klaster baru di sekolah. Mudah-mudahan bisa diatur jam belajarnya, sehingga tidak mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah," ungkap Hasyim.
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Medan, Arief Sudarto Trinugroho, awal pekan ini mengaku, pihaknya sedang menunggu lampu hijau terkait pelaksanaan keputusan bersama empat menteri atas dibuka sekolah tatap muka di masa pandemi COVID-19.
"Nanti, kita tunggu. Untuk Sumatera Utara ditentukan oleh Gubernur, dan sekarang sedang dikaji," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020