Memasuki masa transisi menghadapi kehidupan produktif normal baru di tengah pandemi COVID-19 pihak Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan gencar bersosialisasi kepada masyarakat, termasuk ke pengajian dan rumah ibadah.
Camat Kecamatan Angkola Muaratais AM Fadhil Harahap kepada ANTARA, Minggu (5/7), mengatakan sosialisasi protokol kesehatan penting dalam menghadapi era tatanan kehidupan normal baru di masa pandemi.
"Dengan gencarnya kita bersosialisasi protokol kesehatan (wajib masker, jaga jarak fisik, dan sering cuci tangan pakai sabun) mudah-mudahan warga Angkola Muaratais khususnya ribuan jamaah Pengajian Yayasan Al Yusufiah Holbung terhindar COVID-19," harapnya.
Baca juga: Sosialisasi normal baru di tengah jemaat GKPA Tatengger Angkola Muaratais
Apalagi berbagai ilmuan hingga saat ini belum lagi berhasil secara klinis menemukan antivirus corona disease 2019 (COVID-19) berasal dari Provinsi Wuhan, China yang secara global telah merenggut nyawa manusia lebih kurang setengah juta orang itu.
"Dalam kehidupan produktif kita berhadapan langsung dengan virus mematikan. Untuk menjaganya di era tatanan hidup normal baru maka kita masing-masing mawas diri tetap menaati protokol kesehatan," jelasnya.
Oleh karenanya, kata Fadhil, dengan gencarnya sosialisasi dilakukan melibatkan berbagai pihak termasuk Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Tapanuli Selatan ini menjadikan Angkola Muaratis tetap bebas pandemi (zona hijau).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Camat Kecamatan Angkola Muaratais AM Fadhil Harahap kepada ANTARA, Minggu (5/7), mengatakan sosialisasi protokol kesehatan penting dalam menghadapi era tatanan kehidupan normal baru di masa pandemi.
"Dengan gencarnya kita bersosialisasi protokol kesehatan (wajib masker, jaga jarak fisik, dan sering cuci tangan pakai sabun) mudah-mudahan warga Angkola Muaratais khususnya ribuan jamaah Pengajian Yayasan Al Yusufiah Holbung terhindar COVID-19," harapnya.
Baca juga: Sosialisasi normal baru di tengah jemaat GKPA Tatengger Angkola Muaratais
Apalagi berbagai ilmuan hingga saat ini belum lagi berhasil secara klinis menemukan antivirus corona disease 2019 (COVID-19) berasal dari Provinsi Wuhan, China yang secara global telah merenggut nyawa manusia lebih kurang setengah juta orang itu.
"Dalam kehidupan produktif kita berhadapan langsung dengan virus mematikan. Untuk menjaganya di era tatanan hidup normal baru maka kita masing-masing mawas diri tetap menaati protokol kesehatan," jelasnya.
Oleh karenanya, kata Fadhil, dengan gencarnya sosialisasi dilakukan melibatkan berbagai pihak termasuk Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Tapanuli Selatan ini menjadikan Angkola Muaratis tetap bebas pandemi (zona hijau).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020