Pondok Pesantren Al Abrar di Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mendapat bantuan peralatan pencegahan penyebaran COVID-19.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (30/6) dijelaskan, bantuan berupa 3 unit alat cuci tangan portabel dan 600 masker yang diserahkan Kapolres Tapsel AKBP Roman Smaradhana Elhaj itu diterima pimpinan Ponpes Al Abraar ustadz Sulaiman Harahap.
Menurut Kapolres peralatan yang diserahkan itu merupakan wujud kepedulian Polri dalam upaya memutus mata rantai COVID-19 disamping bagian dari kegiatan bakti sosial menyambut HUT Bhayangkara ke-74.
Baca juga: Sambut HUT Bhayangkara ke-74 Polres Tapsel berikan tali asih
"Mudah-mudahan dengan alat ini para santri/santriwati dan segenap tenaga pendidik Ponpes modern Al Abraar dalam menyambut tatanan normal baru tetap patuh protokol kesehatan agar terhindar dari wabah COVID-19," harap Kapolres.
Selain itu Kapolres berpesan agar dalam proses belajar nantinya di masa "new normal" tetap dapat menjaga jarak, cuci tangan pakai sabun, pakai masker.
Baca juga: Kapolres Tapsel pimpin pemusnahan ganja 245 kg lebih
Ustadz Sulaiman Harahap kepada Kapolres dan rombongannya menyampaikan bahwasanya santri/santriwati yang menuntut ilmu agama di Al Abraar ada yang berasal dari Sabang hingga Merauke.
"Dari 524 orang jumlah santri/santriwati mulai tingkat pendidikan dasar hingga tingkat menengah ada berasal dari Aceh, Tapanuli Bagian Selatan, Sibolga, Jambi, pulau Jawa, bahkan Papua, termasuk asal tenaga pendidiknya," jelasnya.
Ponpes Al Abraar dalam sejarahnya dibangun pada tahun 1992 dan di kelola Yayasan Ponpes Modern Al Abraar (artinya milik ummat). Awalnya 7 santri. Semakin hari bertambah hingga saat ini berjumlah ratusan santri/santriwati.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (30/6) dijelaskan, bantuan berupa 3 unit alat cuci tangan portabel dan 600 masker yang diserahkan Kapolres Tapsel AKBP Roman Smaradhana Elhaj itu diterima pimpinan Ponpes Al Abraar ustadz Sulaiman Harahap.
Menurut Kapolres peralatan yang diserahkan itu merupakan wujud kepedulian Polri dalam upaya memutus mata rantai COVID-19 disamping bagian dari kegiatan bakti sosial menyambut HUT Bhayangkara ke-74.
Baca juga: Sambut HUT Bhayangkara ke-74 Polres Tapsel berikan tali asih
"Mudah-mudahan dengan alat ini para santri/santriwati dan segenap tenaga pendidik Ponpes modern Al Abraar dalam menyambut tatanan normal baru tetap patuh protokol kesehatan agar terhindar dari wabah COVID-19," harap Kapolres.
Selain itu Kapolres berpesan agar dalam proses belajar nantinya di masa "new normal" tetap dapat menjaga jarak, cuci tangan pakai sabun, pakai masker.
Baca juga: Kapolres Tapsel pimpin pemusnahan ganja 245 kg lebih
Ustadz Sulaiman Harahap kepada Kapolres dan rombongannya menyampaikan bahwasanya santri/santriwati yang menuntut ilmu agama di Al Abraar ada yang berasal dari Sabang hingga Merauke.
"Dari 524 orang jumlah santri/santriwati mulai tingkat pendidikan dasar hingga tingkat menengah ada berasal dari Aceh, Tapanuli Bagian Selatan, Sibolga, Jambi, pulau Jawa, bahkan Papua, termasuk asal tenaga pendidiknya," jelasnya.
Ponpes Al Abraar dalam sejarahnya dibangun pada tahun 1992 dan di kelola Yayasan Ponpes Modern Al Abraar (artinya milik ummat). Awalnya 7 santri. Semakin hari bertambah hingga saat ini berjumlah ratusan santri/santriwati.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020