Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan gerakan pengendalian hama wereng di areal tanaman padi kelompok tani untuk menjaga produksi bahan pangan di daerah itu.

"Pemerintah serius menangani hama dan penyakit tanaman karena terkait dengan produktivitas,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Dahler Lubis di Serdang Bedagai Sumut, Senin.

Dahler Lubis memimpin langsung gerakan pengendalian hama wereng dengan penyemprotan di areal seluas 365 hektare milik Kelompok Tani Suka Maju, Desa Bingkat Kecamatan Pegajahan, Serdang Bedagai.

Baca juga: Pasokan rendah, harga bawang merah bertahan mahal di Medan

Penyemprotan hama secepatnya bisa menekan kerugian petani dari gagal panen seperti yang pernah terjadi di Nias tahun 1996.

"Makanya, pembasmian hama wereng segera dilakukan agar serangan hama itu tidak meluas ke tanaman padi lainnya,” ujarnya.

Dahler meminta para petugas Pengamat Hama Pertanian (PHP) dan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) terus memantau pertanaman petani.

“Harus pantau terus pertanaman petani agar bisa segera diantisipasi bila terjadi serangan hama dan penyakit,” ujarnya.

Kepala UPT PTPH Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Sumut, Marino menyebutkan petugas melaporkan hasil pengamatan dua kali dalam sebulan, yakni untuk tanggal 1 sampai 15 dan tanggal 16 sampai akhir bulan berjalan.

"Serangan hama wereng di Desa Bingkat, masih dalam kategori ringan dengan 80 ekor per rumpun padi usia tanam 50-60 hari. Tapi memang harus diatasi secepatnya," katanya.

Kadis Pertanian Serdang Bedagai, Redianto Panji Sumantri mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Sumut.

Petani, katanya, memang membutuhkan gerak cepat dalam menyelamatkan tanamannya agar terhindar dari gagal panen.

" Serdangbedagai merupakan salah satu lumbung padi di Sumut dengan areal tanaman padinya seluas 28.600 hektar. Jadi perlu perhatian serius, " katanya.
 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020