Harga bawang merah bertahan mahal di pasar Kota Medan atau Rp40.000 per kg dampak pasokan rendah akibat pengetatan impor.

"Harga bawang memang masih mahal terus karena barangnya (bawang) tak banyak, " ujar pedagang sayur mayur di Pasar Peringgan, Medan, E Sibayang di Medan, Rabu. "Pasokan bawang dari Sumut masih terbatas," katanya.

Sementara pasokan dari Brebes dan impor juga tidak banyak akibat dampak COVID-19.

Baca juga: Petani Sipirok panen bawang merah bantuan Kementan

Baca juga: TNI AL gagalkan penyelundupan 25 ton bawang merah ilegal

"Harga bawang merah diduga masih tetap mahal karena virus corona belum berlalu yang membuat pasokan terganggu, " katanya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Dahler Lubis melalui Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Taufik Batubara menyebutkan, dinasnya sudah mengembangkan bibit bawang merah unggul di Sumut.

Pengembangan bibit bawang itu melalui kelompok tani di enam kabupaten/kota untuk memenuhi kebutuhan komoditas tersebut di Sumut.

Pengembangan bibit bawang di enam daerah itu masing - masing Kota Medan, Serdangbedagai, Deliserdang, Batubara, Simalungun, Karo dengan total 9 hektare.

"Produksi bawang merah Sumut memang belum bisa memenuhi kebutuhan Sumut sehingga Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura terus mengembangkan tanaman bawang.

Data BPS menunjukkan, luas tanaman bawang di 16 kabupaten/kota Sumut pada 2019 masih seluas 2.124 hektare dengan produksi 16.761 ton.

Sementara konsumsi bawang.merah Sumut sudah jauh di atas angka itu sehingga Pemprov Sumut terus berupaya mengembangkan bibit dan bawang untuk konsumsi.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020