Samsul Bahri Daulay (57) meminta pihak Kepolisian secepatnya mengusut tuntas pelaku pembakar rumah tinggalnya di Kelurahan Pintu Padang II, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan.

"Kami minta polisi segera menangkap para pelaku," katanya menghubungi ANTARA, Rabu (27/5) pasca kejadian bentrok dua kelompok warga Kelurahan Pintu Padang dengan warga Desa Benteng Huraba, Selasa (26/5) tadi malam.

Dia menegaskan itu melalui puterinya Halimatutsadiyah Daulay (24) yang saat ini berada di Kota Medan melalui selularnya.

Baca juga: Lebaran hari ke-3, Jalinsum di Tapsel lumpuh akibat pertikaian antarkelompok warga

Baca juga: Jalur Jalinsum Batang Angkola macet pascabentrok warga

"Kami mengutuk keras perbuatan para pelaku. Rumah kami habis beserta isi-isinya. Mereka harus bertanggungjawab, ini tidak bisa di tolelir," sebutnya sedih sambil menangis.

Cerita Halimah, saat kejadian bentrok warga ayahnya sedang di Medan bersamanya. Rumah itu dijaga abang kandungnya Bardansyah Daulay.

"Abang saya (Bardansyah) sempat melarang beberapa remaja Desa Benteng Huraba dari dekat rumahnya untuk tidak menembaki pengguna jalan di Jalinsum dengan senapan mainan apalagi melempari," katanya mengisahkan cerita Bardiansyah.

Selain rumah terbakar, tiga warga  Pintu Padang mengalami luka pada bagian tubuhnya diduga akibat peluru senapan saat terjadi bentrok antar Desa/Kelurahan.

"Tidak itu saja seorang aparat kepolisian juga terluka diduga akibat lemparan batu. Bahkan ruas Jalan Lintas Sumatera juga sempat lumpuh (sekarang, Rabu (27/5) sudah normal) dan mencari jalur alternarif," tutupnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020