Wabah corona virus disease 2019 atau COVID-19 sudah memasuki bulan ketiga di Indonesia sejak ditemukan kasus pertama awal Maret, dan telah berdampak luas bagi berbagai sektor di Tanah Air. Sektor perdagangan, transportasi, pariwisata, tak terkecuali sektor pertanian ikut terdampak penyebaran virus ini.
Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini, Rabu (13/5), mengatakan, pada masa pandemi COVID-19 yang belum jelas kapan berakhir, penting bagi pemerintah menjaga konsumsi masyarakat sekaligus keberlangsungan produksi pertanian.
"Sebagai langkah penyelamatan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan gizi rumah tangga solusi yang baik salah satunya dengan mengembangkan Aquaponik 3M," ujarnya.
Baca juga: Pramuka Polbangtan Medan jalankan imbauan BPPSDMP
Aquaponik 3M dibuat dengan bahan yang murah dan mudah didapat, hanya dengan ember 80 L, cup bekas dan kawat saja. Dari bahan tersebut bisa dikembangkan menjadi satu instalasi aquaponik, dimana kita bisa memelihara ikan sambil budidaya sayuran.
"Sistem aquaponik dapat menggunakan tanaman kangkung, seledri, daun bawang, pakcoy dan sawi caisim. Untuk ikannya bisa menggunakan lele, patin dan gurami. Ikan adalah kunci dalam sistem aquaponik. Ikan menyediakan hampir semua nutrisi bagi tanaman," jelasnya.
Bahkan, biaya pembuatan jauh lebih murah, sekitar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu dan mudah dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, sekaligus menguntungkan apabila hasilnya bisa dipasarkan.
Baca juga: Ditengah COVID-19, animo calon mahasiswa baru jalur umum Polbangtan Medan tinggi
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial.
"Atas arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi juga mendorong Polbangtan Medan kembangkan pertanian sistem aquaponik dengan konsep 3M, yaitu Mudah, Murah dan Menguntungkan sebagai tambahan pendapatan rumahtangga di tengah masa pandemi COVID-19," ungkapnya.
Bahkan mahasiswa Polbangtan Medan kini terdorong mengembangkan sistem aquaponik 3M di rumahnya masing-masing selama masa Learning From Home (LFH).
"Praktik Aquaponik 3M ini juga menjadi salah satu strategi Polbangtan Medan agar capaian pembelajaran dengan perkuliahan online dapat tercapai dengan baik, dosen dan mahasiswa sama-sama melakukan praktik meski di lahan yang berbeda," terangnya.
Dengan praktik Aquaponik 3M ini kata dia diharap mampu meringankan beban ekonomi sekaligus memenuhi kebutuhan pangan mahasiswa dan keluarga khususnya serta masyarakat pada umumnya terutama kebutuhan protein hewani dan sayur mayur akibat meluasnya pandemi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini, Rabu (13/5), mengatakan, pada masa pandemi COVID-19 yang belum jelas kapan berakhir, penting bagi pemerintah menjaga konsumsi masyarakat sekaligus keberlangsungan produksi pertanian.
"Sebagai langkah penyelamatan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan gizi rumah tangga solusi yang baik salah satunya dengan mengembangkan Aquaponik 3M," ujarnya.
Baca juga: Pramuka Polbangtan Medan jalankan imbauan BPPSDMP
Aquaponik 3M dibuat dengan bahan yang murah dan mudah didapat, hanya dengan ember 80 L, cup bekas dan kawat saja. Dari bahan tersebut bisa dikembangkan menjadi satu instalasi aquaponik, dimana kita bisa memelihara ikan sambil budidaya sayuran.
"Sistem aquaponik dapat menggunakan tanaman kangkung, seledri, daun bawang, pakcoy dan sawi caisim. Untuk ikannya bisa menggunakan lele, patin dan gurami. Ikan adalah kunci dalam sistem aquaponik. Ikan menyediakan hampir semua nutrisi bagi tanaman," jelasnya.
Bahkan, biaya pembuatan jauh lebih murah, sekitar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu dan mudah dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, sekaligus menguntungkan apabila hasilnya bisa dipasarkan.
Baca juga: Ditengah COVID-19, animo calon mahasiswa baru jalur umum Polbangtan Medan tinggi
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial.
"Atas arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi juga mendorong Polbangtan Medan kembangkan pertanian sistem aquaponik dengan konsep 3M, yaitu Mudah, Murah dan Menguntungkan sebagai tambahan pendapatan rumahtangga di tengah masa pandemi COVID-19," ungkapnya.
Bahkan mahasiswa Polbangtan Medan kini terdorong mengembangkan sistem aquaponik 3M di rumahnya masing-masing selama masa Learning From Home (LFH).
"Praktik Aquaponik 3M ini juga menjadi salah satu strategi Polbangtan Medan agar capaian pembelajaran dengan perkuliahan online dapat tercapai dengan baik, dosen dan mahasiswa sama-sama melakukan praktik meski di lahan yang berbeda," terangnya.
Dengan praktik Aquaponik 3M ini kata dia diharap mampu meringankan beban ekonomi sekaligus memenuhi kebutuhan pangan mahasiswa dan keluarga khususnya serta masyarakat pada umumnya terutama kebutuhan protein hewani dan sayur mayur akibat meluasnya pandemi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020