Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 di Desa Batu Mamak Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan, mampu menghasilkan pasokan listrik 174 mega watt (87x2 MW) di wilayah Sumatera Utara.

"Selain itu keandalan pasokan listrik tersebut juga dapat difungsikan untuk Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir," kata Manajer PLTA Asahan 3 Agil Darmawan diwakili Asisten Manajer Rahadi, didampingi Bidang Komunikasi PLN UIP Kitsum Fauzi Damanik, saat  kunjungan wartawan, di Kabupaten Asahan, Senin.

Baca juga: PLN punya 92.213 persil lahan di seluruh Indonesia, sebagian besar belum bersertifikat

Rahadi menyebutkan, kemampuan listrik yang handal dan stabil akan dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat yang selama ini hanya mengandalkan pada sektor perkebunan.

"PLTA Asahan itu akan dapat meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Asahan berupa pajak penggunaan PLTA Asahan yang nilainya dapat mencapai Rp110.775.000.000 per tahun," ujarnya.

Baca juga: PLN Imbau pelanggan bayar rekening listrik tepat waktu

Ia juga mengatakan, keberadaan PLTA Asahan akan meningkatkan bauran energi pembangkit EBT sebesar 33 persen sehingga dapat mengurangi penggunaan pembangkit berbahan bakar fosil.

Dengan beroperasi PLTA Asahan  itu akan dapat menurunkan BPP Sumatera Bagian Utara sekitar Rp72/kWh dari Rp1.500 per kWh sehingga terdapat potensi penghematan sebesar Rp1,9 triliun per tahun.

"Dengan beroperasinya PLTA Asahan maka berpotensi untuk penambahan pelanggan rumah tangga sebesar 241.000 rumah (asumsi penggunaan 900 VA)," katanya.

Ia menjelaskan, pembangunan PLTA Asahan hingga kini masih terus berjalan dan progres pengerjaan sudah mencapai 5 persen.

PLTA Asahan diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp5 triliun dari PMA asal Jepang.

"PLTA Asahan 3 ditargetkan akan selesai penggerjaannya pada Maret tahun 2023," katanya.

 

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020