Masyarakat Kampung Tapus Desa Dolok Sordang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan meminta perhatian Pemkab Tapanuli Selatan. Pasalnya 6 rumah warga di desa ini terancam amblas akibat longsor.
"Oleh sebab itu, kami butuh perhatian bapak Bupati Tapanuli Selatan untuk mencari jalan keluarnya," kata salah satu warga Tahari Siregar (59) yang menghubungi ANTARA, Jumat (6/3) malam.
Baca juga: Isu virus corona merebak, harga kunyit dan jahe merah di Tapsel membubung tinggi
Dia menyatakan, selain rumah yang dia (Tahari) tempati, 5 rumah lain didekatnya yang terancam amblas yaitu rumah yang ditempati Muslim Dasopang, Dorianna Siregar, Pangidoan Harahap, Tammin Harahap, dan Dorlan Aritonang.
Baca juga: Ditengah merebaknya kabar virus corona, Camat Angkola Timur bagi-bagi masker
"Dari ke 6 rumah yang terancam ini satu diantaranya dapur rumahnya sudah mulai menggantung akibat tanah penahan rumah tersebut yang semakin hari terkikis air hujan," sebutnya.
Bahkan kalau tidak segera mendapat perbaikan atau ada solusi lain, tegasnya, rumah yang dapurnya mulai menggantung tersebut bakal amblas ke kedalaman kurang lebih 2-3 meter.
"Sebenarnya bila hujan datang seperti tadi malam, kami warga khususnya enam kepala keluarga sudah sangat was-was rumah kami bakalan amblas," tambahnya.
Selain itu sebuah tiang listrik PLN dekat rumah warga tersebut, kata dia, kondisinya sekarang sudah dalam keadaan miring dampak terjadinya erosi.
Kepala Desa Dolok Sordang Taris Siregar juga membenarkan terjadinya longsor yang mengancam 6 rumah warganya di Kmpung Tapus. Kata Taris, kondisi longsor semakin parah sejak 3 bulan terkahir akibat seringnya hujan.
"Sebenarnya keadaan lonsgor ini sudah disurati ke pihak kecamatan, dan pihak kecamatan juga sudah menginformasikan ke pihak kabupaten. Memang tinggal menunggu jawaban," ujarnya seraya menyatakan kecemasan yang disampaikan warga hal yang wajar dengan kondisi rumah mereka nyaris amblas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Oleh sebab itu, kami butuh perhatian bapak Bupati Tapanuli Selatan untuk mencari jalan keluarnya," kata salah satu warga Tahari Siregar (59) yang menghubungi ANTARA, Jumat (6/3) malam.
Baca juga: Isu virus corona merebak, harga kunyit dan jahe merah di Tapsel membubung tinggi
Dia menyatakan, selain rumah yang dia (Tahari) tempati, 5 rumah lain didekatnya yang terancam amblas yaitu rumah yang ditempati Muslim Dasopang, Dorianna Siregar, Pangidoan Harahap, Tammin Harahap, dan Dorlan Aritonang.
Baca juga: Ditengah merebaknya kabar virus corona, Camat Angkola Timur bagi-bagi masker
"Dari ke 6 rumah yang terancam ini satu diantaranya dapur rumahnya sudah mulai menggantung akibat tanah penahan rumah tersebut yang semakin hari terkikis air hujan," sebutnya.
Bahkan kalau tidak segera mendapat perbaikan atau ada solusi lain, tegasnya, rumah yang dapurnya mulai menggantung tersebut bakal amblas ke kedalaman kurang lebih 2-3 meter.
"Sebenarnya bila hujan datang seperti tadi malam, kami warga khususnya enam kepala keluarga sudah sangat was-was rumah kami bakalan amblas," tambahnya.
Selain itu sebuah tiang listrik PLN dekat rumah warga tersebut, kata dia, kondisinya sekarang sudah dalam keadaan miring dampak terjadinya erosi.
Kepala Desa Dolok Sordang Taris Siregar juga membenarkan terjadinya longsor yang mengancam 6 rumah warganya di Kmpung Tapus. Kata Taris, kondisi longsor semakin parah sejak 3 bulan terkahir akibat seringnya hujan.
"Sebenarnya keadaan lonsgor ini sudah disurati ke pihak kecamatan, dan pihak kecamatan juga sudah menginformasikan ke pihak kabupaten. Memang tinggal menunggu jawaban," ujarnya seraya menyatakan kecemasan yang disampaikan warga hal yang wajar dengan kondisi rumah mereka nyaris amblas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020