Sekretaris Daerah Tapanuli Selatan Parulian Nasution menilai akan kurang sempurna bila kader HMI tidak atau belum mengikuti intermediate training (LK II).

"Oleh sebab itu bersyukurlah bagi yang LK II tingkat Nasional," katanya saat menjadi pemateri bagi 43 kader HMI berasal dari 24 perwakilan HMI Cabang se-Indonesia, di Sipirok, Kamis.

Menurut dia, forum latihan kader (LK) II ini penting. Soalnya, dapat menjadi langkah awal lahirnya pemikir-pemikir baru yang berkecimpung di kancah Nasional.

Baca juga: KAHMI Sumut dorong kader HMI memahami sains dan teknologi

"Kita tahu HMI salah satu organisasi yang melahirkan pemimpin-pemimpin hebat di negeri ini," sebutnya seraya mengatakan jangan terus berbangga dengan hal itu.

Sebab, tolak ukurnya ada pada kader (generasi muda) itu sendiri apakah selesai forum LK II apakah mampu atau tidak menjadi orang-orang intelektual.

"Yang nantinya diharap mampu mengemban misi keumatan dalam membangun masyarakat yang cerdas, dan mampu menempati post-post penting di negeri ini," katanya.

Baca juga: HMI Cabang Padangsidimpuan gelar LK II tingkat nasional

Parulian selaku pengurus MN KAHMI dan juga Kordinator Presedium KAHMI Tapanuli Selatan juga menyatakan bahwa dirinya dulu seperti para peserta LK II.

"Terus terang 'darah' HMI ini terus mengalir dan panggilan jiwa terasa selalu terpanggil apabila mendengar kata HMI atau himpunan yang selalu kita cintai ini," ungkapnya.

"Kegiatan LK II  (2-8/3/2020) merupakan misi kemanusiaan dan keumatan. Kita dilatih, dididik lebih matang bagaimana membangun strategi dan taktik yang kita jadikan sebagai alat dalam mencapai misi-misi besar HMI seperti yang menjadi tujuan awal pendirian HMI oleh Prof. Lafran Pane, putera asli tanah Sipirok, Tapanuli Selatan ini," ujarnya.

Baca juga: Pemuda Islam dan Kristen minta polemik pemusnahan babi dihentikan

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020