Program "Jaksa Masuk Sungai" yang dilancarkan Kejaksaan Negeri Tanjungbalai-Asahan (TBA) untuk menyapa nelayan disambut hangat kalangan nelayan yang ditemui disepanjang perairan Sungai Asahan, Selasa (25/2).
Kajari TBA, A.A.G Satya Marakandeya mengatakan, tujuan program/kegiatan itu untuk menyosialisasikan kepada nelayan tentang tugas jaksa karena mungkin dalam kesehariannya para buruh perikanan itu berada disungai atau laut sehingga terkesan jarang bertemu jaksa.
Baca juga: Jadi tersangka, mantan Kadis PU-PR Tajungbalai mangkir panggilan jaksa
"Melalui kegiatan jaksa masuk sungai menyapa nelayan ini kami menginformasikan terkait peraturan-peraturan pelayaran, perikanan hingga penyalah gunaan narkoba yang berdampak proses hukum yang mungkin melibatkan nelayan," ujar Marakandeya.
Kajari melanjutkan, selain memengingatkan peraturan keselamatan dalam berlayar dan penggunaan alat tangkap yang dibenarkan, pihaknya juga mengimbau agar para nelayan tidak terlibat dalam penyelundupan orang atau TKI ilegal.
Baca juga: Tiga Bapaslon jalur perseorangan serahkan syarat dukungan ke KPU Tanjungbalai
Begitu juga imbauan kepada pengusaha perikanan agar pada hari 'H' Pilkada Tanjungbalai 23 September 2020 mendatang tidak berangkat melaut supaya para nelayan bisa datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
"Kami gembira kehadiran jaksa menyapa disambut antusias dan direspon positif para nelayan. Kedepannya, kegiatan ini perlu ditingkatkan agar nelayan dekat dengan jaksa," ujar Kajari didampingi Kasi Intel, A.B Silitonga dan Kasi Pidsus, Bintang Simatupang.
Dalam kesempatan itu, Kasi Intelijen, AB Silitonga kepada puluhan nelayan yang ditemui menyampaikan tentang Kejaksaan yang selama ini ada persepsi masyarakat bahwa jaksa itu menakutkan, padahal tidaklah demikian.
"Ini adalah edukasi kepada masyarakat terutama nelayan. Akan terus dilaksakan dengan harapan mendapat respons positif dari nelayan dan semua pihak," kata AB Silitonga.
Pantauan dilapangan, dalam kegiatan itu tim jaksa masuk sungai juga memberikan replika bendera merah-putih dan sekotak minuman ringan kepada nelayan yang ditemui.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Kajari TBA, A.A.G Satya Marakandeya mengatakan, tujuan program/kegiatan itu untuk menyosialisasikan kepada nelayan tentang tugas jaksa karena mungkin dalam kesehariannya para buruh perikanan itu berada disungai atau laut sehingga terkesan jarang bertemu jaksa.
Baca juga: Jadi tersangka, mantan Kadis PU-PR Tajungbalai mangkir panggilan jaksa
"Melalui kegiatan jaksa masuk sungai menyapa nelayan ini kami menginformasikan terkait peraturan-peraturan pelayaran, perikanan hingga penyalah gunaan narkoba yang berdampak proses hukum yang mungkin melibatkan nelayan," ujar Marakandeya.
Kajari melanjutkan, selain memengingatkan peraturan keselamatan dalam berlayar dan penggunaan alat tangkap yang dibenarkan, pihaknya juga mengimbau agar para nelayan tidak terlibat dalam penyelundupan orang atau TKI ilegal.
Baca juga: Tiga Bapaslon jalur perseorangan serahkan syarat dukungan ke KPU Tanjungbalai
Begitu juga imbauan kepada pengusaha perikanan agar pada hari 'H' Pilkada Tanjungbalai 23 September 2020 mendatang tidak berangkat melaut supaya para nelayan bisa datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
"Kami gembira kehadiran jaksa menyapa disambut antusias dan direspon positif para nelayan. Kedepannya, kegiatan ini perlu ditingkatkan agar nelayan dekat dengan jaksa," ujar Kajari didampingi Kasi Intel, A.B Silitonga dan Kasi Pidsus, Bintang Simatupang.
Dalam kesempatan itu, Kasi Intelijen, AB Silitonga kepada puluhan nelayan yang ditemui menyampaikan tentang Kejaksaan yang selama ini ada persepsi masyarakat bahwa jaksa itu menakutkan, padahal tidaklah demikian.
"Ini adalah edukasi kepada masyarakat terutama nelayan. Akan terus dilaksakan dengan harapan mendapat respons positif dari nelayan dan semua pihak," kata AB Silitonga.
Pantauan dilapangan, dalam kegiatan itu tim jaksa masuk sungai juga memberikan replika bendera merah-putih dan sekotak minuman ringan kepada nelayan yang ditemui.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020