Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mengungkapkan 52.204 di antara 89.793 warga setempat mengisi secara benar Sensus Penduduk (SP) 2020 secara daring.
"Ada yang mengisi salah, seperti warga di Serdangbedagai yang pekerjaannya sebagai gubernur," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi di Medan, Jumat.
Baca juga: Kepala BPS Labura : Baru 212 KK yang daftar sensus secara online
Ia mengingatkan saat mengisi data secara daring, ketika isian belum komplet, tidak dikirim dahulu.
Tetapi, katanya, disimpan sementara karena data yang sudah dikirim tidak dapat diperbaiki lagi kecuali mengisi ulang dari awal dengan cara "clear password".
Baca juga: Gubernur Sumatera Utara sangat berharap dengan hasil Sensus Penduduk 2020
Kalau disimpan sementara, katnaya, warga bisa masuk lagi menggunakan kata kunci yang sama untuk memperbaiki atau melengkapi
"Untuk memperbaiki data yang tersimpan sementara, 'login' lagi menggunakan 'password' yang digunakan sebelumnya," katanya.
Syech menjelaskan sejak 20 Februari 2020 hingga hari ke-6 sensus, jumlah kepala keluarga yang mengisi SP daring di Sumut tercatat 21.043 keluarga dengan muatan anggota keluarga (penduduk) 89.793 jiwa.
"Meskipun jumlah yang mengisi 89.793, isian yang 'clean' baru 52.204 jiwa," katanya
Syech menyebutkan dari data yang mengisi SP daring, ada 0,69 persen penduduk yang menginikan data agamanya, 4,14 persen menginikan data pendidikan, 0,04 persen menginikan data status perkawinan, 0,27 persen mengubah data jenis kelamin, serta 3,28 persen mengubah data tanggal lahir.
"BPS berharap dengan pengalaman mengisi SP secara 'online' (daring), dapat menularkan ke warga yang lain untuk juga berpartisipasi dalam SP 2020 secara 'online'," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020