Majelis Daerah KAHMI (organisasi alumni HMI) Tapanuli Selatan berharap film kisah hidup Prof Lafran Pane ke layar lebar akan dapat memberikan pelajaran berharga bagi kaum millenial.
"Film layar lebar berjudul "Demi Waktu" ini nantinya akan bisa menjadi sumber inspirasi, aspirasi dan motivasi tidak hanya bagi warga KAHMI dan HMI, akan tetapi bagi generasi muda bangsa," kata Koordinator MD KAHMI Tapanuli Selatan Parulian Nasution yang menghubungi, Rabu (9/10) malam.
Menurut Parulian yang juga Sekda Tapanuli Selatan, mengatakan film yang diinisiasi Akbar Tanjung dan Keluarga besar Lafran Pane ini akan dapat membangkitkan semangat generasi muda bangsa membangun masa depan dengan bermodalkan kemauan, kecerdasan, dan dedikasi tinggi.
Baca juga: Kisah hidup pendiri HMI Lafran Pane diangkat ke layar lebar
Lafran Pane putera kelahiran Desa Pangurabaan Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan yang hidupnya sudah dijadikan sebagai nafas dalam HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) sehingga tidak sejengkal pun melupakan HMI sampai berkembang menjadi organisasi terbesar di Asia Tenggara.
"HMI organisasi mahasiswa pertama di Indonesia, organisasi pengkaderan berlabelkan Islam dan memiliki tujuan besar dalam perjuangan NKRI dan membangun Islam bersamaan dengan dinamika ke Indonesiaan," katanya mengisahkan.
Semasa hidupnya, Lafran Pane mengarahkan organisasi HMI dengan mengedepankan pengkaderan sebagai jantung organisasinya. Melalui pengkaderan itulah yang menjadi pengembangan tradisi intelektual dalam membedakan HMI dengan organisasi lainnya.
Baca juga: Bupati Tapsel: 2021 Perpustakaan Prof Lafran Pane terbaik di Indonesia
"HMI itu majemuk dalam kebersatuan dan bersatu dalam kemajemukan. Ketika muncul perbedaan tetap bersatu karena HMI dan KAHMI itu lahir dari rumah pusaka yang sama dan tidak ada bapak dan ibu akan tetapi kita punya abang," katanya.
Demikian Akbar Tanjung merupakan kader HMI yang sangat militan terhadap keluarga KAHMI dan HMI, Parulian mengucapkan salut dan bangga. Karena Akbar tidak pernah berhenti berpikir dan berbuat demi kemajuan dan membesarkan KAHMI dan HMI.
"Kerja keras Akbar Tanjung mempertahankan identitas organisasi bahkan meningkatkan eksistensi KAHMI dan HMI dengan mengedepankan soliditas dan solidaritas antara sesama patut juga diapresiasi," pungkasnya.
Sebelumnya, Film "Demi Waktu" yang skenarionya ditulis oleh Jujur Prananto ini digarap oleh sutradara film "Habibie Ainun". Sosok Lafran Pane diperankan oleh Dimas Anggara dan sosok ayah Lafran Pane, Sutan Pangurabaan Pane diperankan oleh Mathias Mucus.
Film ini masih dalam proses shooting yang pada November 2019 sudah rampung dan pada April 2020 diputar serentak di bioskop-bioskop di nusantara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Film layar lebar berjudul "Demi Waktu" ini nantinya akan bisa menjadi sumber inspirasi, aspirasi dan motivasi tidak hanya bagi warga KAHMI dan HMI, akan tetapi bagi generasi muda bangsa," kata Koordinator MD KAHMI Tapanuli Selatan Parulian Nasution yang menghubungi, Rabu (9/10) malam.
Menurut Parulian yang juga Sekda Tapanuli Selatan, mengatakan film yang diinisiasi Akbar Tanjung dan Keluarga besar Lafran Pane ini akan dapat membangkitkan semangat generasi muda bangsa membangun masa depan dengan bermodalkan kemauan, kecerdasan, dan dedikasi tinggi.
Baca juga: Kisah hidup pendiri HMI Lafran Pane diangkat ke layar lebar
Lafran Pane putera kelahiran Desa Pangurabaan Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan yang hidupnya sudah dijadikan sebagai nafas dalam HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) sehingga tidak sejengkal pun melupakan HMI sampai berkembang menjadi organisasi terbesar di Asia Tenggara.
"HMI organisasi mahasiswa pertama di Indonesia, organisasi pengkaderan berlabelkan Islam dan memiliki tujuan besar dalam perjuangan NKRI dan membangun Islam bersamaan dengan dinamika ke Indonesiaan," katanya mengisahkan.
Semasa hidupnya, Lafran Pane mengarahkan organisasi HMI dengan mengedepankan pengkaderan sebagai jantung organisasinya. Melalui pengkaderan itulah yang menjadi pengembangan tradisi intelektual dalam membedakan HMI dengan organisasi lainnya.
Baca juga: Bupati Tapsel: 2021 Perpustakaan Prof Lafran Pane terbaik di Indonesia
"HMI itu majemuk dalam kebersatuan dan bersatu dalam kemajemukan. Ketika muncul perbedaan tetap bersatu karena HMI dan KAHMI itu lahir dari rumah pusaka yang sama dan tidak ada bapak dan ibu akan tetapi kita punya abang," katanya.
Demikian Akbar Tanjung merupakan kader HMI yang sangat militan terhadap keluarga KAHMI dan HMI, Parulian mengucapkan salut dan bangga. Karena Akbar tidak pernah berhenti berpikir dan berbuat demi kemajuan dan membesarkan KAHMI dan HMI.
"Kerja keras Akbar Tanjung mempertahankan identitas organisasi bahkan meningkatkan eksistensi KAHMI dan HMI dengan mengedepankan soliditas dan solidaritas antara sesama patut juga diapresiasi," pungkasnya.
Sebelumnya, Film "Demi Waktu" yang skenarionya ditulis oleh Jujur Prananto ini digarap oleh sutradara film "Habibie Ainun". Sosok Lafran Pane diperankan oleh Dimas Anggara dan sosok ayah Lafran Pane, Sutan Pangurabaan Pane diperankan oleh Mathias Mucus.
Film ini masih dalam proses shooting yang pada November 2019 sudah rampung dan pada April 2020 diputar serentak di bioskop-bioskop di nusantara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019