Kelompok tani (Koptan) Maju Bersama Desa Huta Holbung di Kecamatan Angkola Muara Tais, Kabupaten Tapanuli Selatan mendapat bantuan berupa alat penyulingan produksi Serai Wangi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Camat Kecamatan Angkola Muara Tais A.M Fadhil kepada ANTARA, di Sipirok, Jumat (23/8) mengatakan, alat penyulingan ini semi modern dan memiliki spesifikasi serba stainless dilengkapi monitoring temperatur kontrol untuk tahun anggaran 2019.

"Alat ini akan dapat meningkatkan produktivitas hasil petani serai wangi mengingat perbandingan kapasitas pengolahan bahan baku dari alat lama (bentuk drum) sekitar 10 kilogram (Kg) menjadi meningkat menjadi 500 Kg," harapnya. 

Dikatakan, masyarakat Huta Holbung kini semakin giat mengolah lahan yang tadinya kurang produktif (tidur) menjadi produktif demi budidaya serai wangi yang dinilai prospeknya cerah atau menjanjikan.

Bahkan Kepala Desa Huta Holbung Anton Putra Harahap sudah merencanakan, akan bekerjasama dengan Koptan Maju Bersama mengelola hasil produksi minyak serai wangi petani.

"Kerjasamanya lewat BUMDES (Badan Usaha Milik Desa). Selain itu masyarakat juga akan kita dorong memanfaatkan lahan kosongnya untuk di tanami serai wangi agar bernilai ekonomis lewat program pemberdayaan," jelasnya. 

Kata Anton, potensi lahan budidaya serai wangi di daerah ini mencapai luas area tanam lebih kurang 50 hektare (Ha), tujuh Ha diantaranya sudah ditanami serai wangi berusia dua tahun, waktu dekat sudah bisa di panen.

Selain alat penyuling, Pemerintah melalui Dinas Kehutanan Sumatera Utara ini juga memberikan bantuan bibit pohon tua seperti bibit duku, manggis, dan durian masing-masing enam ribu batang tambah bibit duku empat ribu batang.

"Bibit tanaman tua ini akan ditanam di sekitar area budidaya tanaman serai wangi 50 Ha milik Koptan (tumpang sari) mendukung reboisasi  kedepan bisa menambah inkam masyarakat," katanya.

Koptan Maju Bersama sudah menikmati hasil serai wanginya dengan menjual Rp300 ribu per liter. Per hektare lahan mencapai 650 rumpun (satu rumpun mencapai 20 batang) tanaman serai wangi. Panennya dapat sekali seminggu. 

Menurut Anton, pangsa pasarnya petani tak perlu khawatir, soalnya permintaan pasar serai wangi tinggi untuk eksport sebagai bahan baku untuk obat dan parfum.

Baca juga: Pemkab Tapanuli Selatan ajak masyarakat ikut program KB

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019