Wakil Ketua GP Ansor Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Hasbullah Ali Harahap mendesak Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan segera merampungkan proyek pembangunan Jalan Lingkar Kotapinang yang menghubungkan Kecamatan Kotapinang dengan Kecamatan Torgamba.

Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya kembali kecelakaan lalu lintas pada Rabu (7/8) malam, yang memicu kecelakaan beruntun Truk yang diduga mengalami gagal rem atau rem blong, sehingga menghantam mobil yang sedang terparkir, sepeda motor, becak bermotor permainan odong-odong dan Ruko hingga menyebabkan enam orang menderita luka-luka serius.

Baca juga: Truk tabrak odong-odong di Kotapinang, 5 orang terluka

Ia menjelaskan, peristiwa itu bukan pertama kali terjadi, bahkan sudah cukup banyak korban meninggal akibat celaka di lokasi tersebut.

Sementara, kondisi tanjakan bukit yang berada di pangkal Jalan Jenderal Soedirman terlampau curam, sehingga kendaraan, khususnya truk besar kerap tergelincir atau mengalami gagal rem.

Sedangkan solusinya hanya jalan lingkar tersebut. Jika pembangunan jalan lingkar rampung, maka kendaraan besar dapat dilarang untuk melintas di pusat perkotaan.

Dengan demikian diharapkan kasus kecelakaan dapat ditekan.

“Kami sangat prihatin atas peristiwa tersebut. Saya juga berharap para korban selamat dan dapat beraktifitas kembali,” ujar pria yang karib disapa Hasbi itu, Kamis (8/8) di Kotapinang.

Pihaknya juga menyayangkan lambannya pemerintah daerah menyelesaikan proyek pembangunan Jalan Lingkar Kotapinang, padahal kata dia, proyek tersebut sudah dimulai pada 2014 lalu.

“Ini harus dikebut, sehingga kendaraan-kendaraan besar tidak lagi melintas di Jalan Bukit,” jelasnya.

Sementara, Ketua Organda Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Abdullah MN Situmorang menilai peristiwa tabrakan beruntun tersebut dituding pengujian laik jalan kendaraan tidak dilakukan secara benar.

Baca juga: Menabung 8 tahun, petani sawit ini bisa menunaikan ibadah haji

Menurut dia, selama ini pemerintah, khususnya Dinas Perhubungan tidak tegas dan konsisten dalam menekankan laik jalan kendaraan.

Sehingga, kejadian serupa berulang kali terjadi, khususnya di Jalan Bukit menuju Jalan Jenderal Soedirman di Kotapinang yang cukup menelan banyak korban, bahkan yang meninggal dunia akibat kecelakaan yang dipicu truk gagal rem di sepanjang jalan itu.

“Kami sangat prihatin atas peristiwa tersebut. Semoga ini menjadi kasus yang terakhir. Sudah banyak yang meninggal dunia karena kecelakaan di kawasan itu.

Penyebabnya sebagian besar truk mengalami gagal rem,” kata pria yang juga Ketua DPD IPK Kabupaten Labuhanbatu Selatan itu.

Pihaknya mendesak agar Dinas Perhubungan tidak hanya melakukan pengujian kendaraan secara formalitas semata. Sebab, banyak kendaraan khausnya truk dan bus penumpang yang sebenarnya tidak laik jalan, namun tetap beroperasi.

“Peristiwa ini bukan pertama kali. Polisi dan Dinas Perhubungan harus tegas. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali,” tandasnya.

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019