Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu mengatakan agar dapat mencintai yang sudah menjadi pilihan dalam hidup masing-masing orang.
"Apapun aktivitas dan jabatannya anda tolong syukuri itu. Sebab, itu sudah merupakan pilihan terbaik diberikan Yang Maha Kuasa," katanya, Selasa.
Bupati megatakan itu di acara penutupan sosialisasi penyelenggaraan pendidikan keluarga yang diinisiasi Dinas Pendidikan setempat, di Aula Sarasi II, Kantor Bupati setempat di Sipirok.
Menurut dia dengan cara mencintai apa yang sudah menjadi pilihan hidup adalah sesuatu yang patut di pegang teguh dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.
"Keteguhan dan ketulusan hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari juga cukup penting dan berpengaruh kuat terhadap keberadaan keluarga (pendidikan atau karakter anak)," katanya.
Makanya, perlu ada perubahan paradigma dalam membina keluarga terutama sang buah hati agar dapat tumbuh menjadi orang yang berkarakter serta berkualitas.
"Hilangkan stigma buruk yang bagi sebagian orang menganggap tanggungjawab anaknya hanya dilandaskan kepada sekolah atau guru," katanya.
Demikian juga sebaliknya pihak sekolah (guru) dalam pembinaan karakter anak hanya bertumpu kepada Dinas Pendidikannya saja.
"Kunci tanggungjawab maju mundurnya pendidikan pada anak ada dipundak kita semua pemangku kepentingan. Inilah yang sering disebut revolusi mental itu yang selalu digaungkan Presiden Jokowi," katanya.
Acara sosialisasi dengan narasumber Direktur Pendidikan Keluarga pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr. Sukiman, M.Pd ini sebelumnya di buka Wakil Bupati Aswin Efendi Siregar.
Adapun peserta dalam sosialisasi ini para kepala sekolah mulai tingkat PAUD, SD, SMP, pendidikan non formal, pusat kegiatan belajar masyarakat, Forkala, dewan kesenian, komite sekolah serta pengawas.
Baca juga: KPA Forester buka kembali jalur pendakian jelajah Merah Putih Gunung Gon-gonan
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Apapun aktivitas dan jabatannya anda tolong syukuri itu. Sebab, itu sudah merupakan pilihan terbaik diberikan Yang Maha Kuasa," katanya, Selasa.
Bupati megatakan itu di acara penutupan sosialisasi penyelenggaraan pendidikan keluarga yang diinisiasi Dinas Pendidikan setempat, di Aula Sarasi II, Kantor Bupati setempat di Sipirok.
Menurut dia dengan cara mencintai apa yang sudah menjadi pilihan hidup adalah sesuatu yang patut di pegang teguh dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.
"Keteguhan dan ketulusan hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari juga cukup penting dan berpengaruh kuat terhadap keberadaan keluarga (pendidikan atau karakter anak)," katanya.
Makanya, perlu ada perubahan paradigma dalam membina keluarga terutama sang buah hati agar dapat tumbuh menjadi orang yang berkarakter serta berkualitas.
"Hilangkan stigma buruk yang bagi sebagian orang menganggap tanggungjawab anaknya hanya dilandaskan kepada sekolah atau guru," katanya.
Demikian juga sebaliknya pihak sekolah (guru) dalam pembinaan karakter anak hanya bertumpu kepada Dinas Pendidikannya saja.
"Kunci tanggungjawab maju mundurnya pendidikan pada anak ada dipundak kita semua pemangku kepentingan. Inilah yang sering disebut revolusi mental itu yang selalu digaungkan Presiden Jokowi," katanya.
Acara sosialisasi dengan narasumber Direktur Pendidikan Keluarga pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr. Sukiman, M.Pd ini sebelumnya di buka Wakil Bupati Aswin Efendi Siregar.
Adapun peserta dalam sosialisasi ini para kepala sekolah mulai tingkat PAUD, SD, SMP, pendidikan non formal, pusat kegiatan belajar masyarakat, Forkala, dewan kesenian, komite sekolah serta pengawas.
Baca juga: KPA Forester buka kembali jalur pendakian jelajah Merah Putih Gunung Gon-gonan
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019