Balai Taman Nasional Batang Gadis bersama kelompok pendaki dan pencinta alam Ranger Sorik Marapi mempersiapkan rencana pengibaran bendera Merah Putih pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74. 

Bendera ini nantinya akan dikibarkan di puncak gunung Sorik Marapi Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Mandailing Natal.

Pengurus Ranger Sorik Marapi, Bincar Rajab saat dihubungi ANTARA, Rabu (24/7) menyampaikan, pengibaran bendera ini merupakan rangkaian memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) yang ke-74 tahun 2019.

Selain melakukan pengibaran bendara di puncak gunung tertinggi yang ada di Kabupaten Mandailing Natal ini para kelompok pendaki dan pecinta alam ini juga nantinya akan membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 100 meter.

"Kegiatan ini merupakan agenda tahunan kita. Makanya setiap tahun selalu kita laksanakan," katanya.

Ia menyebutkan, aktifitas pendakian puncak gunung Sorik  selalu diminati para pencinta alam dan pendaki khususnya jelang puncak HUT kemerdekaan.

Jumlah peserta yang melakukan pendakian ke puncak gunung yang berada 2.145 meter di atas Permukaan Laut (DPL) tersebut bisa mencapai lebih dari 100 orang.

"Kalau cuaca nantinya bagus pesertanya yang ikut melakukan pendakian bisa mencapai diatas 100 orang," sebutnya.

Untuk mencapai puncak gunung dari pos satu Desa Sibanggor para pendaki akan menempuh waktu selama empat jam perjalanan dengan berjalan kaki.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Batang Gadis, Bobby Nopandry S.Hut MA menyampaikan, kegiatan pendakian gunung Sorik Marapi ini merupakan agenda tahunan kelompok pecinta alam dengan Taman Nasional Batang Gadis.

Gunung Sorik Marapi adalah sebuah gunung yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Batang Gadis yang secara administratif berada di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. 

Sorik Marapi merupakan gunung berapi aktif. Puncak gunungnya  berada di koordinat 0°41' 11" LS and 99° 32' 13" BT.

Di puncaknya terdapat sebuah danau vulkanik. Gunung ini tercatat pernah meletus sebanyak tujuh kali. Masing-masing pada tahun 1830, 1879, 1892, 1893, 1917, 1970, 1986 dan terakhir pada tahun 1987. 

Baca juga: Joint Health Council Sumut berkunjung Ke Madina

Baca juga: Lagi, Wabup Madina lantik 40 pejabat eselon III dan IV

Baca juga: Bupati Madina serahkan cinderamata kepada 63 ASN purnadinas

Pewarta: Holik

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019