Pemilu 17 April 2019 untuk memilih sekaligus pasangan presiden/wakil presiden, DPD, DPR RI, DPRD provinsi/kabupaten/kota sudah semakin dekat, hanya tinggal menghitung hari.

Sebuah pesta demokrasi paling akbar yang menjadi sorotan mata dunia tertumpu ke Indonesia seakan menilai mampukah Indonesia berdemokrasi seperti ini dalam proses pendewasaan politik Indonesia?

"Kalau mampu pasti akan menjadi pilot project oleh negara lain," kata Sekda Kabupaten Tapanuli Selatan Parulian Nasution di ruang kerjanya di Sipirok dalam perbincangan dengan Hasrul Aswat Siregar Ketua DPD KNPI Tapanuli Selatan yang dicatat ANTARA.

KNPI selaku wadah berhimpunnya pemuda, pesan Parulian, harus menunjukkan rasa persatuan dan kesatuan. Tentu, untuk membangun serta menggalang persatuan dan kesatuan itu harus muncul pemuda yang patriotis yang memiliki semangat rela berkorban demi bangsa dan negara.

"Berpartisipasi dalam pemilu adalah merupakan suatu kekuatan memiliki pengorbanan untuk negara sehingga cinta terhadap tanah air atau rasa nasionalis itu muncul," kata mantan aktivis HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) ini.

Dia menilai suhu politik yang mulai meninggi, eskalasinya semakin memanas, gesekan dimana-mana menjelang pemilu adalah sebuah pertanda perbedaan yang mengarah kepada rasa nasionalisme.

"Dalam konteks pemilu akbar ini konsekwensinya pemuda harus turut berpartisipasi mendorong rakyat (pemuda khususnya) untuk dapat meningkatkan partisipasi pemilih utamanya di Kabupapten Tapanuli Selatan," katanya.

Di balik itu KNPI juga harus lebih pro aktif menyosialisasikan kepada pemuda, OKP, dan masyarakat agar tidak terbuai dengan berita bohong atau hoax. 

"Konsep agar tidak terpengaruh hoax 'didengar belum pasti benar", "dilihat juga belum pasti benar'. Karenanya, agar tidak terjebak ke dalam hoax apa yang didengar dan dilihat analisa terlebih dahulu," terangnya.


Pelopor Perjuangan Bangsa
 
Menurut Parulian KNPI itu wadah tempat berhimpunnya para organisasi kemasyarakatan pemuda, sementara pemuda asset bangsa yang sangat mahal.

Karena sesungguhnya peran pemuda memerdekakan Indonesia ini paling besar.

"Ketika itu Soekarno - Hatta 'diculik' oleh Khairul Saleh, Adam Malik dan kawan-kawan untuk dipaksa memproklamirkan kemerdekaan RI. Pemuda pada masa itu cukup strategis, makanya peran pemuda sebagai pelopor perjuangan bangsa," ungkapnya dalam sejarah.

Saat ini pemuda ke depan harus yang mampu membaca tanda-tanda zaman, pemuda yang memiliki kemauan yang tinggi, pemuda yang memiliki kecerdasan, pemuda yang memiliki kemampuan.

"Pemuda itu adalah garda terdepan, dan apabila pemuda itu tidak mampu merencanakan masa depan maka terjadilah pemuda yang gagal. Hanya saja didasari kemampuan atau kompetensi," sebutnya.

Parulian juga sangat sepakat kemampuan pemuda tidak tidak boleh semua lari ke dunia politik, karena pemuda tidak semua punya aura politik. Tetapi harus lari juga ke dunia kewirausahaan (entrepreneur) atau dunia bisnis.

"Demikian halnya di saat KNPI menyusun semacam rapat kerja kiranya ada semacam rekomendasi perlunya program atau kegiatan yang mengarah kepada kewirausahaan pemuda," pintanya.

Baik wirausaha bidang pertanian, peternakan, perikanan, bahkan konfeksi, tata boga, tata busana. 

Baca juga: Bupati hadiri apel pasukan Polres Tapsel

"Namun jangan menjadikan program itu muluk-muluk tetapi harus direalisasikan agar pemuda pemuda tumbuh menjadi pemuda yang mandiri yang memiliki jiwa kewirausahaan," katanya.


Partisipasi Membangun

Di sisi lain pemuda itu juga harus aktif, kreatif, kritis dan konstruktif. Pemuda setiap saat juga boleh menyampaikan pokok-pokok pikirannya dalam rangka partisipasi pembangunan daerah.

"Pemuda harus nampak dalam partisipasi pembangunan daerah. Supaya nampak harus mampulah mewarnai seperti halnya menggandeng program pemerintah dengan melibatkan pemuda," katanya. 

Contoh terlibat program penggemukan sapi, menanam hortikultura, mengikutsertakan program pelatihan industri, perbengkelan, tukang las, dan lainnya. 

"Kan tidak salah, melalui program pembangunan pemerintah itulah 'dititipkan' para pemuda guna melahirkan pemuda-pemuda Tapanuli Selatan yang memiliki kompetensi," pungkas Parulian.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019