Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Badang SAR Nasional - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan memohon doa semua pihak agar kiranya dua orang korban banjir bandang di Kabupaten Tapanuli Selatan segera dapat ditemukan.

"Mudah-mudahan dengan doa dibarengi kedua korban Cindi (11) dan Hesta berumur dua bulan bisa ditemukan," Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan Ilham Suhardi kepada Antara, Minggu pagi.

Ia mengatakan, hari kedua pencarian korban, Sabtu (1/12) hingga pukul 17.30 WIB sejak kejadian banjir bandang sungai Sialang terjadi, Kamis malam (29/11) korban belum berhasil ditemukan.

Baca juga: Hari kedua pencarian korban hanyut belum membuahkan hasil

"Sekarang masuk hari ketiga pencarian. Tim dari Basarnas, BPBD, Masyarakat, pihak Kecamatan, Kepolisian akan kembali menyusuri dasar sungai itu dan bahkan area pencarian bisa lebih panjang lagi dari hari kedua sekitar 14 kilometer,"katanya.
 
Tim Basarnas-BPBD-Masyarakat - Masyarakat melakukan briefing sebelum terun menyusuri daerah aliran sungai Sialang Kecamatan Angkola Selatan, Tapanuli Selatan dalam rangka pencarian dua korban terseret banjir bandang (Antara Sumut/Kodir)


Memang, kata dia, sebelum menyisiri sungai pihak Basarnas dan BPBD serta masyarakat terlebih dahulu melalukan briefing terkait hal-hal teknis yang akan dilakukan dilapangan.

"Hal itu penting mengingat tugas yang dilaksanakan bersama masyarakat dialam bebas. Jadi, penting satu persepsi,"sebutnya.

Baca juga: Basarnas terlibat cari korban banjir bandang di Tapsel
Baca juga: Dua korban banjir bandang belum juga ditemukan
Baca juga: Dua warga Tapsel terseret banjir bandang

Sebelumnya, Wasito (53) dan Erniwati (50) ayah ibu Cindi (korban) sekaligus kakek nenek korban Hesta (korban), berharap bisa ditemukan, senada harapan Puteri (20) ibu bayi Hesta.

Bahkan, Camat Kecamatan Angkola Selatan Zamhir mengatakan, untuk memperluas daerah pencarian pihaknya juga mengajak warga Lingkungan Simaronop untuk melakukan pencarian korban.

Diketahui, sungai Sialang di Dusun Mosa/Palang Desa Gunung Baringin, Kecamatan Angkola Selatan yang 'mengamuk' saat kejadian, tidak saja menyeret kedua korban bahkan rumah tempat tinggal yang didiami korban bersama keluarga juga turut diseret.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018