Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Batangtoru mendukung pembentukan Forum Komunikasi Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (FK PUSPA) di Tapanuli Selatan.

Sosialisasi pembentukannya dilakukan pada acara temu koordinasi partisipasi publik di Aula MAN 1 Padangsidimpuan, Kamis (15/11) dalam rangka mewujudkan peranserta masyarakat untuk menghilangkan kekerasan dan kesenjangan terhadap perempuan dan anak di daerah itu.

Acara yang digagas Dinas PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan) Tapanuli Selatan dibuka langsung oleh Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu. Pesertanya ratusan orang dari berbagai kalangan, termasuk karyawan PT AR dan beberapa jurnalis, pemuda, tokoh masyarakat, dan lainnya.

PT AR yang diwakili Senior Manager Corporate Communications Katarina Siburian Hardono memberikan paparan tentang program keberagaman gender (gender diversity) di Tambang Emas Batangtoru. Paparan lainnya, sosialisasi program unggulan dari Kementerian PPPA disampaikan PPPA Sumatera Utara, Marhamah.

FK PUSPA tersebut dibentuk dalam rangka menyukseskan program nasional Three Ends di daerah itu. Kementerian PPPA mencanangkan program tersebut pada 2016 dengan tiga program unggulan bernama "Three Ends".

Unggulan yang pertama, yakni akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia, dan akhiri kesenjangan ekonomi perempuan. "Dengan harapan, Kementerian PPPA mampu mengurangi dan menurunkan angka kekerasan pada perempuan dan anak pada akhir tahun ini," kata Marhamah

Sementara Katarina mengatakan PT AR sebagai salah satu wakil dari sektor industri di Tapanuli Selatan sangat mendukung pembentukan FK PUSPA, khususnya dalam menyukseskan ketiga program unggulan Three Ends. "Sejak April 2016 kami sudah mewujudkanya dalam bentuk keberagaman gender atau gender diversity di Tambang Emas Batangtoru," katanya.

Ia mengatakan, PT AR memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada karyawan perempuan untuk berpartisipasi aktif dan meniti karier di industri pertambangan yang selama ini identik dengan dunia kerja laki-laki itu.

Menurut dia, keterlibatan kaum perempuan dalam angkatan kerja bisa memiliki peran yang besar dalam mensejahterakan keluarga, yang pada akhirnya turut meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya.

Kebijakan itu diterapkan, karena PT AR percaya keanekaragaman akan memperkaya kinerja perusahaan mereka, sehingga peluang dan inovasi melalui pendekatan keberagaman gender akan memberikan hasil terbaik kepada semua pemangku kepentingan.

Target Tambang Emas Martabe pada 2019 paling tidak 25 persen tenaga kerjanya wanita, dimana 40 persen diantaranya menduduki posisi superintendent dan manager. Data per 30 Sepetember 2018, jumlah karyawan perempuan (PT AR - kontraktor) mencapai 19,99 persen atau 540 orang dari total 2.701 karyawan.

"Khusus PT AR sendiri sekitar 21,89 persen atau 178 karyawan perempuan dari total 813 karyawan," ujar Katarina.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018