Tanjungbalai (Antaranews Sumut) - Tim Patroli Pangakalan TNI AL Tanjungbalai-Asahan (Lanal TBA) mengamankan Kapal Motor "Kasih Ilahi" yang mengangkut sebanyak 17 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal ketika berlayar di peraian Bagan Ashan.
Informasi dihimpun menyebutkan, KM Kasih Ilahi itu diamankan pada Senin malam (22/10) sekitar pukul 20.00 Wib
di perairan Kuala Bagan Asahan tepatnya pada koordinat 03° 07.340’ U 99° 52.510’ T.
Komandan Lanal TBA Letkol Laut (P) Ropitno, didampingi Pewira Seksi Operasional Kapten Laut (P) Phillipus dan Perwira Seksi Intelijen Kapten Laut (P) Samsul, Selasa, membenarkan bahwa pihaknya mengamankan belasan orang TKI ilegal yang baru pulang dari Malaysia.
"Kapal pengangkut TKI ilegal itu diamankan Tim F1QR yang melakukan patroli rutin. Kepada personil Nakhoda kapal tidak bisa menunjukkan dokumen apapun," ungkap Danlanal.
Ropitno menjelaskan, setelah didata ketujuh belas TKI ilegal itu terdiri dari 14 orang laki-laki dan 3 orang perempuan serta tidak memiliki dokumen resmi. Demikian juga Nakhoda (tekong) dan dua orang Anak Buah Kapal (ABK), semuanya tidak mengantongi izin perjalanan dari pihak terkait.
"Setelah pendataan serta pemeriksaan terhadap barang bawaan, 17 orang TKI gelap itu diserahkan pihak imigrasi untuk urusan selanjutnya. Sementara, Nakhoda beserta dua orang ABK masih menjalani pemeriksaan," ungkap Ropitno.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Informasi dihimpun menyebutkan, KM Kasih Ilahi itu diamankan pada Senin malam (22/10) sekitar pukul 20.00 Wib
di perairan Kuala Bagan Asahan tepatnya pada koordinat 03° 07.340’ U 99° 52.510’ T.
Komandan Lanal TBA Letkol Laut (P) Ropitno, didampingi Pewira Seksi Operasional Kapten Laut (P) Phillipus dan Perwira Seksi Intelijen Kapten Laut (P) Samsul, Selasa, membenarkan bahwa pihaknya mengamankan belasan orang TKI ilegal yang baru pulang dari Malaysia.
"Kapal pengangkut TKI ilegal itu diamankan Tim F1QR yang melakukan patroli rutin. Kepada personil Nakhoda kapal tidak bisa menunjukkan dokumen apapun," ungkap Danlanal.
Ropitno menjelaskan, setelah didata ketujuh belas TKI ilegal itu terdiri dari 14 orang laki-laki dan 3 orang perempuan serta tidak memiliki dokumen resmi. Demikian juga Nakhoda (tekong) dan dua orang Anak Buah Kapal (ABK), semuanya tidak mengantongi izin perjalanan dari pihak terkait.
"Setelah pendataan serta pemeriksaan terhadap barang bawaan, 17 orang TKI gelap itu diserahkan pihak imigrasi untuk urusan selanjutnya. Sementara, Nakhoda beserta dua orang ABK masih menjalani pemeriksaan," ungkap Ropitno.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018