Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Unit Transpusi Darah atau UTD Kabupaten Tapanuli Selatan mengalami krisis stok darah.

"Krisis darah mulai terjadi sejak sepuluh hari kebelakang," kata Ketua PMI Tapanuli Selatan M.Sarjan Lubis kepada Antara di Tapanuli Selatan, Senin.

Terjadinya krisis akibat tingginya kebutuhan akan golongan darah B di wilayah itu. Sementara untuk golongan darah O/AB masih ada.

Untuk menjamin akan kebutuhan darah khusunya golongan darah B pihak PMI Tapanuli Selatan hanya mengandalkan relawan.

Baca juga: Kebutuhan Darah Dimadina Mencapai 600 Kantong Setiap Bulannya

"Kita hanya tinggal kontak relawan bila ada yang butuh golongan darah B," jelasnya.

Menurut dia kebutuhan akan darah golongan B dalam perhari di wilayah ini bisa mencapai 20/30 kantong (per kantong berukuran 350 cc).

Baca juga: PMI Bersama ASN Gelar Aksi Donor Darah

Diketahui kebutuhan UTD Tapanuli Selatan membutuhi kebutuhan akan darah masyarakat di Tapanuli Bagian Selatan meliputi kabupaten Tapanuli Selatan, kabupaten Padang Lawas Utara, kabupaten Padang Lawas, kabupaten Mandailing Natal dan kota Padangsidimpuan.

Guna membutuhi krisis darah tersebut PMI Tapanuli Selatan mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, instansi pemerintah maupun swasta untuk dapat menjadi relawan pendonor darah."Satu tetes darah anda nyawa bagi yang lain," jelas Sarjan sesuai motto PMI.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018