Medan, 18/7 (Antara) - Jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara pada posisi Maret 2016 masih cukup besar yakni 10,35 persen dari total penduduk provinsi itu.
"Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2016 mengungkapkan, jumlah penduduk miskin di Sumut memang mulai berkurang dibandingkan posisi September 2015, tetapi masih di angka 10,35 persen atau sebanyak 1.455.950 orang," kata Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Ramlan di Medan, Senin.
Pada September 2015, jumlah penduduk miskin masih 10,79 persen atau sebanyak 1.508.140 orang.
Menurut dia, jumlah penduduk miskin di Sumut itu masing-masing sebanyak 690.800 orang berada di perkotaan dan di pedesaan sejumlah 765.150 orang.
Penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin selama periode September 2015 hingga Maret 2016 diduga dampak beberapa faktor seperti nilai tukar petani yang mengalami peningkatan dari 98,19 persen pada September 2015 menjadi 99,7 pada Maret 2016.
Penurunan inflasi di tahun 2016 juga menjadi pemicu turunnya angka kemiskinan.
Dia menjelaskan, pada Maret 2016, garis kemiskinan Sumut secara total sebesar Rp387.146 per kapita per bulan dimana di perkotaan sebesar Rp398.408 dan untuk daerah pedesaan Rp377.748.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, angka kemiskinan memang harus terus ditekan yang bukan saja bisa untuk semakin memajukan perekonomian, tetapi juga menekan angka kejahatan di Sumut.
Untuk menekan lagi angka kemiskinan, kata dia, pemerintah harus tetap bisa mengendalikan harga jual berbagai barang, menumbuhkan lapangan kerja dan termasuk meningkatkan infrastruktur.
Dengan harga barang yang terjangkau, maka daya beli masyarakat akan meningkat sehingga otomatis kesejahteraan warga semakin bagus.
Adapun lapangan kerja yang semakin banyak akan mengurangi pengangguran dan infrastruktur yang baik antara lain akan bisa mendongkrak harga jual hasil panen petani, kata Wahyu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara(USU) itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2016 mengungkapkan, jumlah penduduk miskin di Sumut memang mulai berkurang dibandingkan posisi September 2015, tetapi masih di angka 10,35 persen atau sebanyak 1.455.950 orang," kata Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Ramlan di Medan, Senin.
Pada September 2015, jumlah penduduk miskin masih 10,79 persen atau sebanyak 1.508.140 orang.
Menurut dia, jumlah penduduk miskin di Sumut itu masing-masing sebanyak 690.800 orang berada di perkotaan dan di pedesaan sejumlah 765.150 orang.
Penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin selama periode September 2015 hingga Maret 2016 diduga dampak beberapa faktor seperti nilai tukar petani yang mengalami peningkatan dari 98,19 persen pada September 2015 menjadi 99,7 pada Maret 2016.
Penurunan inflasi di tahun 2016 juga menjadi pemicu turunnya angka kemiskinan.
Dia menjelaskan, pada Maret 2016, garis kemiskinan Sumut secara total sebesar Rp387.146 per kapita per bulan dimana di perkotaan sebesar Rp398.408 dan untuk daerah pedesaan Rp377.748.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, angka kemiskinan memang harus terus ditekan yang bukan saja bisa untuk semakin memajukan perekonomian, tetapi juga menekan angka kejahatan di Sumut.
Untuk menekan lagi angka kemiskinan, kata dia, pemerintah harus tetap bisa mengendalikan harga jual berbagai barang, menumbuhkan lapangan kerja dan termasuk meningkatkan infrastruktur.
Dengan harga barang yang terjangkau, maka daya beli masyarakat akan meningkat sehingga otomatis kesejahteraan warga semakin bagus.
Adapun lapangan kerja yang semakin banyak akan mengurangi pengangguran dan infrastruktur yang baik antara lain akan bisa mendongkrak harga jual hasil panen petani, kata Wahyu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara(USU) itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016