Medan, 22/10 (Antara) - Badan PBB untuk mengurusi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (Unesco) akan melakukan penelitian terhadap mata air Sibolangit demi mengetahui kualitas sumber air yang di kelola PDAM Tirtanadi tersebut.
"Kualitas air di sini sangat bagus bahkan lebih bagus dari sumber air di negara kami," kata Direktur Unesco Asia-Pasifik, Prof Dr Shahbaz, di Medan, Kamis, sebelum mengunjungi sumber air di Sibolangit
Ia mengemukakan sumber mata air itu harus selalu dijaga kelestarian alamnya agar kualitas air selalu dalam kondisi baik dan semakin layak pakai.
"Kami, yang datang ini dari 19 negara dan semuanya ahli tentang air. Tujuan kami ke sini untuk melakukan research tentang kualitas air di Indonesia khususnya di Kota Medan," katanya.
Memang, kata dia, air di Sibolangit sangat bagus, namun di sumber air Sibolangit itu ada ancaman yang nantinya dihadapi PDAM Tirtanadi.
"Ancaman tersebut berasal dari alih fungsi lahan jadi pemukiman warga. Ini bisa mencemarkan kualitas air dan itu harus dipikirkan PDAM Tirtanadi mulai dari sekarang. Karena dengan banyaknya pemukiman akan terjadi polusi di bagian hulu," katanya.
Direktur Air Minum PDAM Tirtanadi, Delviyandri, mengatakan Unesco akan melakukan penelitian bagaimana agar air di Sibolangit tidak habis dan tidak tercemar.
"Mereka akan lakukan penelitian dan itu akan membantu kita dalam menghadapi tantangan ke depan," katanya.
Dengan penelitian itu nantinya, PDAM Tirtanadi akan menggunakannya untuk bekerjasama dengan Pemkab Deliserdang maupun Provinsi Sumatera Utara yang berguna untuk meluaskan daerah resapan air.
"Karena kalau tidak kita pertahankan, sumber air di Sibolangit terancam habis. Karena di sumber air di Sibolangit dan Pancurbatu sudah banyak pemukiman yang bisa disebut sebagai ancaman bagi produksi resapan air," katanya. ***4***
(T.KR-JRD/B/M038/M038) 22-10-2015 17:24:00
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Kualitas air di sini sangat bagus bahkan lebih bagus dari sumber air di negara kami," kata Direktur Unesco Asia-Pasifik, Prof Dr Shahbaz, di Medan, Kamis, sebelum mengunjungi sumber air di Sibolangit
Ia mengemukakan sumber mata air itu harus selalu dijaga kelestarian alamnya agar kualitas air selalu dalam kondisi baik dan semakin layak pakai.
"Kami, yang datang ini dari 19 negara dan semuanya ahli tentang air. Tujuan kami ke sini untuk melakukan research tentang kualitas air di Indonesia khususnya di Kota Medan," katanya.
Memang, kata dia, air di Sibolangit sangat bagus, namun di sumber air Sibolangit itu ada ancaman yang nantinya dihadapi PDAM Tirtanadi.
"Ancaman tersebut berasal dari alih fungsi lahan jadi pemukiman warga. Ini bisa mencemarkan kualitas air dan itu harus dipikirkan PDAM Tirtanadi mulai dari sekarang. Karena dengan banyaknya pemukiman akan terjadi polusi di bagian hulu," katanya.
Direktur Air Minum PDAM Tirtanadi, Delviyandri, mengatakan Unesco akan melakukan penelitian bagaimana agar air di Sibolangit tidak habis dan tidak tercemar.
"Mereka akan lakukan penelitian dan itu akan membantu kita dalam menghadapi tantangan ke depan," katanya.
Dengan penelitian itu nantinya, PDAM Tirtanadi akan menggunakannya untuk bekerjasama dengan Pemkab Deliserdang maupun Provinsi Sumatera Utara yang berguna untuk meluaskan daerah resapan air.
"Karena kalau tidak kita pertahankan, sumber air di Sibolangit terancam habis. Karena di sumber air di Sibolangit dan Pancurbatu sudah banyak pemukiman yang bisa disebut sebagai ancaman bagi produksi resapan air," katanya. ***4***
(T.KR-JRD/B/M038/M038) 22-10-2015 17:24:00
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015