Rantauprapat, 28/11 (Antarasumut) - Sebanyak enam orang warga Kampung Jagung, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara yang tewas akibat longsornya dinding sungai Aek Lingkungan, Dusun Jarinjing, Kelurahan Bandar Durian, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) ditemukan tidak bernyawa lagi.
Sebelumnya, ke enam warga tersebut bekerja disalahsatu perladangan milik warga dan membuat pondok penginapan diantara dinding sungai. Namun pada Selasa (26/11) sekira pukul 02.00 WIB dinihari, wilayah itu dikucur hujan deras yang mengakibatkan tanah dan pohon tepat diatas pondok longsor hingga menimpa pondok mereka serta rubuh ke alur sungai.
Seperti biasa, Anto selaku mandor kebun menelepon Ayung (41) untuk mengontrol pekerjaan, setelah dihubungi berulangkali ternyata nomor korban tidak aktif. Setelah itu dilakukanlah pencarian oleh Anto dibantu kelompok pekerja lainnya dan dari sanalah diketahui Ayung tersangkut sudah tidak bernyawa lagi disalah satu pepohonan sekitar pukul 13.00 WIB berjarak kurang lebih 3 kilometer dari lokasi kejadian.
Kondisi itu membuat pekerja dan mandor membuat laporan kesejumlah pihak terlebih lima rekan Ayung yakni Riswan (41), Sugianto (45), Syamsul (30), Tumin (45) dan Iwan (25) tidak terlihat sama sekali hingga berselang satu hari dari kejadian. Pencarian lanjutan keesokannya Rabu, (27/11) Pemkab Labura dibantu Badan Sar Nasional Wilayah Tanjung Balai serta lainnya kembali menyisir sejumlah wilayah. Sekitar pukul 10.00 WIB Syamsul ditemukan berjarak 2 kilometer, lalu pukul 12.00 WIB Tumin ditemukan sekitar 150 meter dari lokasi dan terakhir Iwan ditemukan pukul 13.20 WIB berjarak kurang lebih 50 meter.
Sementara dihari ketiga pencarian yakni Kamis, (28/11) kembali ditemukan Sugianto sekitar pukul 12.00 WIB berjarak kurang lebih 400 meter dari lokasi, sedangkan Riswan ditemukan terakhir kalinya disungai Sibiru-biru pukul 16.50 WIB berjarak sekitar 35 kilometer dari tempat kejadian perkara tetapi masih diwilayah kelurahan yang sama.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Labura Abdi Yoso dihubungi via handphone membenarkan keseluruhan korban telah ditemukan. Dalam pencarian tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Tim Badan SAR Nasional Tanjung Balai, TNI dan Polri serta perangkat lainnya.
Diterangkannya, sebahagian korban yang pertama kali ditemukan sudah dijemput pihak keluarga serta dikembalikan pemerintah setempat. "Iya, semua sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa lagi, ada korban yang dijemput, ada juga kita antarkan langsung kerumah duka," terang Abdi Yoso.
Koordinator Lapangan Basarnas Pos Sar Tanjung Balai Wanson Purba mengaku lagi dalam perjalanan hendak menjeput korban terakhir yang berjarak sekitar 35 kilometer. "Kita lagi dalam perjalanan penjemputan korban musibah ini," sebutnya pertelepon selular. (JG)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Sebelumnya, ke enam warga tersebut bekerja disalahsatu perladangan milik warga dan membuat pondok penginapan diantara dinding sungai. Namun pada Selasa (26/11) sekira pukul 02.00 WIB dinihari, wilayah itu dikucur hujan deras yang mengakibatkan tanah dan pohon tepat diatas pondok longsor hingga menimpa pondok mereka serta rubuh ke alur sungai.
Seperti biasa, Anto selaku mandor kebun menelepon Ayung (41) untuk mengontrol pekerjaan, setelah dihubungi berulangkali ternyata nomor korban tidak aktif. Setelah itu dilakukanlah pencarian oleh Anto dibantu kelompok pekerja lainnya dan dari sanalah diketahui Ayung tersangkut sudah tidak bernyawa lagi disalah satu pepohonan sekitar pukul 13.00 WIB berjarak kurang lebih 3 kilometer dari lokasi kejadian.
Kondisi itu membuat pekerja dan mandor membuat laporan kesejumlah pihak terlebih lima rekan Ayung yakni Riswan (41), Sugianto (45), Syamsul (30), Tumin (45) dan Iwan (25) tidak terlihat sama sekali hingga berselang satu hari dari kejadian. Pencarian lanjutan keesokannya Rabu, (27/11) Pemkab Labura dibantu Badan Sar Nasional Wilayah Tanjung Balai serta lainnya kembali menyisir sejumlah wilayah. Sekitar pukul 10.00 WIB Syamsul ditemukan berjarak 2 kilometer, lalu pukul 12.00 WIB Tumin ditemukan sekitar 150 meter dari lokasi dan terakhir Iwan ditemukan pukul 13.20 WIB berjarak kurang lebih 50 meter.
Sementara dihari ketiga pencarian yakni Kamis, (28/11) kembali ditemukan Sugianto sekitar pukul 12.00 WIB berjarak kurang lebih 400 meter dari lokasi, sedangkan Riswan ditemukan terakhir kalinya disungai Sibiru-biru pukul 16.50 WIB berjarak sekitar 35 kilometer dari tempat kejadian perkara tetapi masih diwilayah kelurahan yang sama.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Labura Abdi Yoso dihubungi via handphone membenarkan keseluruhan korban telah ditemukan. Dalam pencarian tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Tim Badan SAR Nasional Tanjung Balai, TNI dan Polri serta perangkat lainnya.
Diterangkannya, sebahagian korban yang pertama kali ditemukan sudah dijemput pihak keluarga serta dikembalikan pemerintah setempat. "Iya, semua sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa lagi, ada korban yang dijemput, ada juga kita antarkan langsung kerumah duka," terang Abdi Yoso.
Koordinator Lapangan Basarnas Pos Sar Tanjung Balai Wanson Purba mengaku lagi dalam perjalanan hendak menjeput korban terakhir yang berjarak sekitar 35 kilometer. "Kita lagi dalam perjalanan penjemputan korban musibah ini," sebutnya pertelepon selular. (JG)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013