Mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Mabes Polri Brigjen Pol (Purn) Victor Edison Simanjuntak mngatakan, persoalan radikalisme di kalangan pemuda sudah saatnya menjadi agenda pemuda indonesia hari ini.
“Persoalan radikalisme di kalangan pemuda sudah saatnya menjadi agenda pemuda indonesia hari ini. Pemuda tidak boleh hanya diam saja melihat kejadian seperti ini dan berharap damai akan datang dengan sendirinya,” kata Victor.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara pada Seminar “Pemuda dan Bahaya Radikalisme” yang diadakan di Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara, Sabtu (10/9).
Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan para pemuda terseret ke dalam tindakan terorisme, mulai dari kemiskinan, kurangnya pendidikan agama yang damai, gencarnya infiltrasi kelompok radikal, lemahnya semangat kebangsaan, kurangnya pendidikan kewarganegaraan, kurangnya keteladanan, dan tergerusnya nilai kearifan lokal oleh arus modernitas negatif.
“Tapi apapun faktor yang melatari, adalah tugas bersama untuk membentengi mereka dari radikalisme dan terorisme,” sambung pria yang dikenal dengan visinya untuk melibas koruptor pasca pensiun dari kepolisian pada Selasa (6/9) lalu.
Diingatkannya radikalisme kaum muda bisa dilihat sebagai respon, kritik dan antithesis, terhadap ortodoksi dan arus utama yang terjadi dalam relasi kuasa, yang bisa berbentuk kekerasan maupun nir-kekerasan.
“Kaum muda biasanya anti kemapanan dan status quo yang dirasakan tidak memberikan ruang kepada aspirasi mereka,” ujarnya.
antarasumut.com/Irsan Mulyadi/16