Medan, 17/1 (ANTARA) - Yayasan Pusaka Indonesia, yayasan yang bergerak di bidang perlindungan anak, menilai lima calon gubernur Sumatera Utara kurang memiliki kepedulian terhadap perlindungan anak.
"Beberapa sosialisasi, kunjungan, dan kegiatan-kegiatan seremonial lainnya yang dilakukan kelima calon tidak ada satu pun yang menyentuh persoalan anak di Sumatera Utara," kata pengurus Yayasan Pusaka Indonesia Fatwa Fadillah di Medan, Kamis.
Menurut dia, kepedulian calon pemimpin terhadap persoalan anak merupakan salah satu indikator kepedulian mereka terhadap persoalan bangsa.
"Jika kita ingin melihat apakah seorang pemimpin peduli dengan bangsa atau kotanya, maka kita bisa lihat seberapa besar ia peduli dengan masalah anak-anak. Namun sayangnya kelima calon gubernur kita belum ada satu pun yang menunjukkan kepedulian dan empati dengan masalah anak," katanya.
Catatan Yayasan Pusaka Indonesia menunjukkan sepanjang tahun 2012 tercatat 218 anak yang menjadi korban tindak kekerasan pencabulan, eksploitasi, dan perlakuan kekerasan lainnya di wilayah Sumatera Utara.
Belum lagi persoalan lainnya seperti sarana bermain dan belajar anak, pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, persoalan anak putus sekolah atau gedung sekolah yang tidak layak ditempati, dan pemenuhan hak-hak sipil anak seperti akte kelahiran yang belum sepenuhnya terjawab.
"Ini menunjukkan persoalan anak masih terabaikan oleh pemerintah Sumatera Utara," katanya.
Ia berharap pemegang kekuasaan di Sumatera Utara mendatang lebih memperhatikan persoalan anak sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002.
Karena itu, kata dia, para calon gubernur dan wakil gubernur hendaknya dapat menyuarakan kepedulian terhadap permasalahan dan perlindungan anak.
Bila itu dilakukan, lanjutnya, maka akan menjadi nilai tambah bagi para calon dalam menarik hati masyarakat. ***1***
(T.KR-JRD/B/S024/S024)
Cagub Sumut Dinilai Kurang Peduli Anak
Jumat, 18 Januari 2013 17:32 WIB 709