Langkat (ANTARA) - Setelah tiga hari dinyatakan hilang, AR alias Bunga (14), warga Dusun Tahun XI, Desa Sei Bamban, Kecamatan Batang Serangan, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di rumah bibinya di Simpang Tiga Muara, Kabupaten Ujung Batu, Provinsi Riau. Kepastian ini diperoleh setelah rangkaian penyelidikan cepat dan terukur dilakukan oleh personel Polsek Padang Tualang, bekerja sama dengan perangkat desa dan masyarakat.
Kasi Humas Polres Langkat Iptu Jekson Situmorang menyampaikan itu, di Stabat, Kamis.
Kasus ini mulai mencuat setelah adanya laporan warga terkait hilangnya Bunga. Menindaklanjuti informasi tersebut, personel Polsek Padang Tualang bergerak cepat melakukan pengecekan lokasi terakhir korban terlihat, komunikasi dengan keluarga dan konsolidasi dengan perangkat dusun untuk mengoptimalkan proses pencarian.
Kapolsek Padang Tualang Iptu Bayu Mahardika menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan keluarga, Bunga terakhir terlihat pada Minggu, 16 November 2025, sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat orang tua pulang dari berbelanja, adik korban menyebut Bunga sedang berada di samping rumah. Namun ketika dicari, Bunga tidak ditemukan, dan pencarian yang dilakukan hingga sore hari tidak membuahkan hasil.
Memasuki hari ketiga, dugaan Bunga pergi keluar daerah semakin kuat. Petugas memperluas penelusuran dan menghubungi kerabat keluarga. Hasil penyelidikan mengarah pada seorang bibi bernama Rohmiati di Riau.
Melalui komunikasi via WhatsApp, Rohmiati membenarkan bahwa Bunga telah tiba di rumahnya sejak Senin, 17 November 2025, usai menumpang angkutan umum dari Langkat. Kepastian ini diperoleh setelah keluarga melakukan video call, memastikan kondisi Bunga aman dan sehat.
Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo memberikan apresiasi atas kerja cepat Polsek Padang Tualang. Ia menegaskan bahwa setiap laporan orang hilang harus ditangani dengan respons yang presisi dan berorientasi pada keselamatan.
“Setiap laporan masyarakat, sekecil apa pun, adalah prioritas kami. Kasus kehilangan orang bukan hanya soal administrasi, tetapi menyangkut keselamatan jiwa. Respons cepat personel Padang Tualang menunjukkan bahwa Polri hadir memberi kepastian, membantu, dan menenangkan keluarga,” ujar Kapolres.
Kapolres David menjelaskan bahwa proses menangani laporan anak hilang memerlukan sensitivitas, ketelitian, dan sinergi yang kuat antara Polri dan masyarakat.
“Kami tidak hanya bergerak melalui penyelidikan formal. Pendekatan persuasif, komunikasi dengan keluarga besar, hingga koordinasi lintas wilayah menjadi kunci ditemukannya korban dalam keadaan selamat,” ungkapnya.
“Di era digital, banyak faktor yang mendorong anak pergi tanpa pamit. Komunikasi yang baik, pemahaman emosional dan pengawasan yang bijak sangat penting. Polri siap mendampingi keluarga apabila menghadapi situasi serupa.”
Dengan ditemukannya Bunga dalam keadaan aman, Polres Langkat kembali menegaskan komitmennya untuk terus menjaga rasa aman dan ketertiban masyarakat.
Kasus ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara kepolisian, perangkat desa, dan masyarakat setempat memiliki peran besar dalam menangani laporan-laporan penting yang menyangkut keselamatan warga.
