Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mengebut pemasangan jaringan internet di daerah tertinggal seperti di Kepulauan Nias.
"Untuk saat ini kita fokus pada kawasan tertinggal, seperti Pulau Nias. Sebelumnya, di sana ada empat kabupaten tertinggal, sekarang sudah tinggal satu saja, Nias Utara," ujar Bobby kepada jajaran PT Telkom Regional I Sumatera di Kantor Gubernur Sumut, Senin.
Hal ini, katanya, untuk mewujudkan program hasil terbaik cepat (PHTC) berupa Digitalisasi Pelayanan Publik Cepat, Responsif, Andal, dan Solutif (Cerdas).
Gubernur menginginkan empat daerah di Sumut, yakni perekonomian, pariwisata, tertinggal, dan perkotaan tidak lagi terjadi blank spot (area tanpa sinyal internet).
"Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan kolaborasi antara Pemprov Sumut dan Telkom," ungkap Bobby.
Ia mencontohkan kawasan pariwisata, perekonomian, dan perkotaan yang memerlukan dukungan internet.
"Apalagi, di daerah pariwisata mempunyai banyak kunjungan wisatawan. Program Cerdas diharapkan memberikan akses internet ruang publik di seluruh wilayah Sumut," tuturnya.
Gubernur juga menceritakan kunjungan yang dilakukan pihaknya beberapa waktu lalu ke wilayah perbatasan di Labuhanbatu Utara dengan Toba, Sumut.
Di dua kabupaten yang bertetangga tersebut bukan hanya jaringan internet yang tidak tersedia, namun juga jaringan listrik.
"Ada beberapa titik di Sumut yang belum bisa mengakses internet. Kami berharap Telkom bisa mendukung program Pemprov Sumut ini," kata Bobby.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumut Erwin Hotmansah Harahap menyebutkan dari 5.662 desa di Sumut, 62 desa di 10 kabupaten masih mengalami blank spot.
Ke-10 kabupaten tersebut adalah Humbanghasundutan, Dairi, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Nias Selatan, Karo, Toba, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, dan Padanglawas Utara.
"Dari 62 desa, 31 diantaranya ada di Padanglawas Utara," tutur Erwin.
Executive Vice President Telkom Regional I Sumatera Dwi Pratomo Juniarto mengatakan pihaknya siap berkolaborasi memberikan dukungan pemenuhan kebutuhan internet di Sumut.
"Setelah ini, kami akan melakukan verifikasi lokasi yang belum terkover. Titik mana saja di Sumut yang menjadi prioritas untuk fasilitas internet," kata Dwi Pratomo.
