Tanjung Balai (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tanjungbalai, Suhada menyebutkan hasil panen padi masa tanam kedua (MT II) tahun 2025 dari seluas 67 Ha lahan persawahan di Kelurahan Sijambi, Pantai Johor dan Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai mencapai 402 ton.
Menurut Suhada, panen padi MT II di atas lahan seluas 67 hektare (Ha) yang dikelola Kelompok Tani Karya Tani Kelurahan Sijambi tersebut telah dilaksanakan dua kali, yakni pada bulan Agustus dan September 2025.
Dikatakannya, panen padi diatas lahan seluas 32 Ha dilaksanakan pada tanggal 1 September 2025 lalu yang dihadiri langsung Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim bersama Wakil Wali Kota Muhammad Fadly Abdina.
"Waktu panen tanggal 1 September lalu dipimpin langsung oleh pak Wali, pak Wakil dan Asisten Ekbangsos serta saya sendiri," kata Suhada, Kamis.
Ia melanjutkan, dari lahan sawah yang seluas 67 Ha pada panen pertama (Agustus 2025) diperoleh hasil
60,00 kw/ha atau jika menggunakan bahasa produksi, ada yang 7 hingga 7,2 ton per hektare. Namun diambil jumlah rata-rata 6 ton per hektare dengan total 210 ton Gabah Kering Padi (GKP).
Kemudian, dari sisa tanam seluas 32 Ha untuk wilayah Kelurahan Sijambi 20 Ha, Kelurahan Pantai Johor 5 Ha, Kelurahan Sirantau 7 Ha, diperoleh hasil produksi GKP sebanyak 192 ton.
"Syukur alhamdulillah, bahwa sampai dengan musim tanam tahun ini, dari dua kali bertanam dan panen, petani kita mampu memproduksi mencapai 402 ton GKP,” kata Suhada.
Dia menambahkan, sektor pertanian di Kota Tanjungbalai yang sangat terbatas bukan hanya berperan menyediakan bahan pangan, tetapi juga menjadi penopang lapangan pekerjaan untuk menekan angka kemiskinan.
"Sektor pertanian di Tanjungbalai memang terbatas, namun patut disyukuri dari ketersediaan lahan yang terbatas masih menjadi lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi sebagian besar masyarakat," kata Suhada.
