Padangsidimpuan (ANTARA) - Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio membuka Media Capacity Building PT Agincourt Resources, Senin (26/5) di Pulau Samosir, Sumatera Utara yang dihadiri puluhan pekerja media dari Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Tapanuli Tengah, Sibolda dan Kota Medan.
Dalam sambutan Muliady menyampaikan bahwa Tambang Emas Martabe yang ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional sejak 2015 dan telah meraih berbagai penghargaan Good Mining Practice (GMP), termasuk Penerapan Kaidah Teknik dan Pertambangan Terbaik Tahun 2024 dari Kementerian ESDM dan PROPER Hijau selama dua tahun berturut-turut dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Beroperasi di kawasan Batang Toru, Tapanuli Selatan, PT Agincourt Resources tidak hanya berfokus pada pencapaian produksi emas dan perak. Lebih dari itu, kami berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan tambang dan kelestarian lingkungan.
Lanjut Muliady bahwa media berhak menyampaikan bahwa pertambangan Living in Harmony adalah semangat dan komitmen kami dalam mengintegrasikan praktik berkelanjutan di seluruh aspek kegiatan operasional. Living in Harmony menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia, lingkungan, dan aktivitas bisnis.
Melalui inisiatif yang berfokus pada perlindungan keanekaragaman hayati, pengurangan dampak lingkungan, dan kolaborasi pemangku kepentingan, kami ingin menciptakan masa depan yang memungkinkan masyarakat dan ekosistem berkembang bersama, ucap Muliady.
Keberlanjutan sebagai Fokus Utama
Tahun 2024, PT AR mencatatkan total kontribusi kepada negara dan daerah sebesar USD 108 juta, 50% di antaranya dialokasikan sebagai pembayaran royalti kepada pemerintah pusat dan daerah. Royalti yang dibayarkan sebesar USD 53,5 juta dengan rincian 20% untuk pemerintah pusat, 16% untuk Provinsi Sumatra Utara, dan 64% untuk Kabupaten Tapanuli Selatan dan kabupaten lainnya.
Di sisi lain, pengelolaan lingkungan menjadi fokus utama perusahaan. Kapasitas waste dan tailings storage yang semakin terbatas menjadi tantangan tersendiri pada masa depan. Untuk itu, kami tengah mengimplementasikan sistem pengelolaan tailings kering sebagai solusi untuk mengurangi risiko lingkungan dan memastikan keberlanjutan operasional jangka panjang.
Selain itu, PT AR juga telah mengalokasikan lahan di Batang Toru sebagai zona konservasi untuk melindungi habitat spesies, terutama spesies endemik. Kami juga menjalin kerja sama dengan universitas untuk melakukan penelitian terkait ekosistem Batang Toru dan dampak kegiatan tambang terhadap keanekaragaman hayati. Kami membentuk Biodiversity Advisory Panel (BAP), yaitu panel independen terdiri dari para ilmuwan dan praktisi konservasi yang memberi masukan terkait isu-isu keanekaragaman hayati dan melakukan pengawasan yang ketat berbasis sains terhadap operasional PTAR.
Dengan aksi nyata dan komitmen berkelanjutan, industri, masyarakat, dan alam tak hanya bisa berdampingan, mereka bisa tumbuh bersama dalam harmoni. Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya berdampak pada perusahaan, tetapi juga pada masyarakat sekitar, katanya Presiden Direktur PT AR tersebut.
Oleh karena itu, pada tahun 2024 kami mengalokasikan anggaran USD 2,7 juta untuk program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), termasuk pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal. Selain itu, kami terus membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Sebanyak 76% dari total karyawan dan kontraktor PTAR merupakan tenaga kerja lokal.
Dari upaya-upaya keberlanjutan tersebut, PTAR dinobatkan sebagai Pemenang Terbaik Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik (Good Mining Practice/GMP) 2024 Kelompok Perusahaan Pertambangan Komoditas Mineral Logam oleh Kementerian ESDM. PTAR juga berhasil membawa pulang 7 penghargaan lain di ajang tersebut, antara lain Penghargaan Trofi Aspek Pengelolaan Konservasi Pertambangan Minerba dan Piagam Penghargaan Aditama Aspek Pengelolaan Lingkungan.