Aekkanopan (ANTARA) -
Wakil Ketua Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) Sumut Syahrial Ritonga SPd mengaku kecewa dengan kinerja Dinas Perhubungan Asahan dalam menangani kemacetan yang terjadi di perbatasan Asahan-Labuhanbatu Utara.
Hal itu disampaikannya melalui telpon menanggapi kemacetan yang terjadi hampir 24 jam. "Mana Dishub Asahan?' tanyanya merujuk Dinas Perhubungan Asahan, Rabu (21/5).
Selayaknya, imbuh fungsionaris BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Labura itu, sebagai dinas teknis yang mengatur masalah perhubungan, Dishub Asahan proaktif dan terjun langsung ke lokasi kejadian.
"Masalah ini kan sudah ramai dan jadi perhatian warganet. Tapi kita sepertinya tidak melihat adanya tindakan cepat dari dinas tersebut," tambah pria yang pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPRD itu.
Kemacetan itu, jelas pria yang sedang menempuh jenjang pendidikan S-2 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu, tentu berdampak pada roda ekonomi masyarakat. Pasokan sayur, ikan dan ayam yang biasanya datang dari arah Medan menuju Rantauprapat terganggu oleh kemacetan itu.
"Kalau dihitung, berapa besar kerugian secara ekonomi akibat macet yang terjadi hampir 24 jam itu. Ke depan perlu dibuat rambu untuk kawasan rawan kecelakaan," bebernya.
Pada bagian lain, ia juga menyoroti kurangnya perhatian dinas itu terhadap rambu-rambu dan lampu penerangan jalan. "Padahal masyarakat dibebani bayaran untuk penerangan jalan itu," pungkasnya.