Madina (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Mandailing Natal melakukan simulasi parkir elektrik di komplek Pasar Baru Panyabungan, Rabu (12/2).
Simulasi ini dijadwalkan selama tiga hari kedepan yakni sejak tanggal 12 hingga 14 Pebruari 2025 dan berlaku terhadap seluruh jenis kenderaan yang memasuki komplek pasar, baik milik pedagang maupun pengunjung.
Selama tiga hari simulasi biaya parkir digratiskan. Seterusnya hingga tanggal 28 Pebruari adalah masa adaptasi.
Petugas lintas sektoral dilibatkan dalam mengatur simulasi, berasal dari Disperindag Madina, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan pengelola Pasar Baru Panyabungan.
Dari pantauan di pintu masuk pasar baru, simulasi berlangsung lancar. Para pengendara memencet tombol biru di kotak tiket yang berada di loket pintu masuk. Lembar tiket keluar dari kotak seraya portal terlepas naik dan pengendara melaju masuk komplek pasar.
"Tiket disimpan, ya, Bu. Tiket itu nanti diserahkan kepada petugas di loket pintu keluar," ujar petugas pintu masuk.
Bagi pedagang pasar baru hanya perlu mengeluarkan kartu pedagang di pintu masuk dan menempelkannya di kotak tiket. Sebab kartu pedagang itu juga berfungsi sebagai kartu parkir, bayar parkir bulanan.
Setelah pengendara masuk komplek pasar, mereka memarkirkan kenderaan di lokasi parkir yang tersedia di berbagai blok pasar.
Di loket pintu keluar, para pengendara dari kalangan pengunjung yang keluar pasar menyerahkan tiket kepada petugas. Selanjutnya portal terbuka dan pengendara bergerak keluar.
Di loket keluar inilah nantinya pembayaran berlangsung ketika kelak biaya parkir diberlakukan.
Sedangkan pedagang hanya perlu menyerahkan kartu pedagang kepada petugas loket.
Parkir elektrik ini juga memiliki kamera CCTV. Kamera ditempatkan di loket pintu masuk merekam setiap pengendara dan kenderaanya. Kamera juga terpasang di loket pintu keluar untuk kepentingan yang sama.
Kepala Dinas Perdagangan Madina, Parlin Lubis, Kamis (13/2) menyatakan, penerapan parkir elektrik di Pasar Baru Panyabungan ini masih dalam tahap simulasi kepada pedagang dan pengunjung.
"Implementasi kebijakan parkir elektrik ini tentunya akan ada evaluasi setelah pelaksanaan simulasi berakhir," katanya.
Ia menyampaikan, segala kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan simulasi ini menjadi bahan acuan dalam perbaikan parkir elektrik ke depan.
Untuk kalangan penarik becak, Parlin menyatakan akan mengundang perwakilan dalam satu pertemuan di masa dekat membahas peluang kartu parkir untuk penarik becak dapat tersedia atau tidak.
Dia juga menyatakan telah mempersiapkan rambu-rambu petunjuk pintu masuk dan pintu keluar, termasuk himbauan kepada pengunjung agar membiasakan diri antri di pintu masuk dan pintu keluar.
Parlin menghimbau pengendara agar memperhatikan mekanisme portal di pintu masuk. Pengendara harus menunggu posisi portal turun, baru kemudian menekan tombol biru bagi pengunjung atau menempelkan kartu bagi pedagang.
"Karena naik turun portal ada jeda beberapa detik sehingga apabila pengunjung tak tertib atau tak sabar dikhawatirkan nantinya portal tersebut akan meninpa pengendera," katanya.
Sementara itu, Teknisi Parkir Elektrik, Muhammad Rizki mengungkapkan, kamera ini berfungsi sebagai sistem keamanan perparkiran.
Kamera di pintu masuk dan pintu keluar berada dalam satu mekanisme terpusat di alat monitoring untuk mengidentisifikasi kenderaan dan pengendaranya saat masuk dan keluar komplek pasar. Sehingga pencurian kenderaan di lokasi parkir pasar mudah dideteksi dengan sistem identifikasi kamera itu.