Medan (ANTARA) -
Kegiatan ini, kata dia, suatu langkah penting untuk meningkatkan kesehatan jiwa di kalangan generasi muda ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu.
Sebab, katanya saat membacakan sambutan Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Aulia Rachman, kesehatan jiwa fondasi setiap orang mengembangkan potensi diri saat menghadapi tekanan hidup, bekerja produktif, dan berkontribusi untuk masyarakat.
"Kita memiliki tanggung jawab bersama menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan jiwa mulai keluarga, sebagai lingkungan terkecil yang pertama kali dikenal oleh anak," kata dia.
Dalam pembukaan kampanye P3LP di sekolah yang digelar Kemenkes itu, ia mengatakan, orang tua memegang peran sentral, baik membentuk karakter maupun mental anak sejak dini.
"Karena itu, kesiapan fisik dan mental orang tua dalam mengasuh anak secara positif sangat penting," ujarnya dalam kampanye yang dibuka perwakilan Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes Bambang Purwanto itu.
Menurut dia, kesehatan jiwa tidak semata-mata tanggung jawab setiap individu atau keluarga, tetapi lingkungan sekolah, masyarakat, dan bahkan kebijakan tingkat daerah maupun pusat turut andil menciptakan masyarakat yang sehat jiwa.
Melalui P3LP, Pemerintah Kota Medan berupaya memberikan perhatian dan dukungan awal bagi mereka mengalami tekanan, termasuk langkah-langkah sederhana, seperti mendengarkan dengan empati dan memberikan informasi pentingnya kesehatan jiwa karena bisa membantu seseorang proses penyembuhan awal.
"Mari kita jadikan Medan sebagai kota yang sehat, penuh empati, mendukung setiap warga tumbuh secara baik, sehat, dan kuat menghadapi tantangan hidup," kata dia.
Bambang Purwanto menyebutkan bahwa P3LP merupakan bantuan psikologis kepada orang yang mengalami luka psikologis.
"Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis dapat dilakukan di tempat kerja, sekolah, kampus atau lokasi kecelakaan," katanya.