Medan (ANTARA) - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi dua anggota Basarnas Medan yang hanyut saat melakukan operasi SAR di Sungai Lau Biang Kabupaten Karo Sumatera Utara.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan Mustari dalam keterangan resmi yang diterima di Medan Kamis mengatakan, pencarian dua korban tersebut dilakukan selama delapan hari, dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Keluarga besar Basarnas terkhusus Kantor SAR Medan, setelah delapan hari dalam pencarian tim SAR, dua rescuer Kantor SAR Medan atas nama Tengku Rahmatsyah Putra (36) dan Dodi Prananta (38) akhirnya berhasil ditemukan. Keduanya dalam keadaan meninggal dunia," ujar Mustari.
Baca juga: 146 warga Rohingya terdampar di Pantai Labu Deli Serdang
Dia menjelaskan bahwa pencarian dilakukan dengan membagi empat tim SRU (search and rescue unit) yang menggunakan peralatan yang dibutuhkan.
SRU 1, katanya, melaksanakan penyisiran dengan cara menuruni tebing menuju ke permukaan sungai dengan teknik ascend discend, yaitu naik dan turun ke lokasi pencarian dengan menggunakan system tali guna mengurai benda-benda tumpukan sampah di ceruk sungai dan bendungan.
Lalu, SRU 2 melaksanakan penyisiran menggunakan drone thermal yang beroperasi di empat sektor area pencarian dan SRU 3 melaksanakan penyisiran menggunakan perahu Landing Craft Rubber Boat (perahu LCR) dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP) di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh menuju hulu sungai sejauh dua kilometer.
"SRU 4 standby di posko, sebagai tim mobile dan menunggu apabila ada permintaan personel dari lapangan," katanya.
Mustari membeberkan peristiwa naas itu bermula ketika dua korban tengah melakukan operasi SAR mencari warga Kabupaten Karo yang hendak memancing.
Dalam operasi SAR tersebut, Mustari mengatakan bahwa Basarnas Medan menurunkan enam personel dengan membagi dua SAR tim yang melibatkan sejumlah potensi SAR lainnya.
Kedua korban berada dalam tim SRU I yang tergabung dengan empat orang lainnya bergerak menyusuri sungai mulai dari lokasi terakhir korban.
Dengan mengarungi arus sungai yang cukup deras, katanya, tim terus melakukan pencarian. Akan tetapi, ketika proses pencarian memasuki ceruk sungai yang menyempit dengan arus yang sangat deras. Rafting menabrak kayu besar melintang yang mengakibatkan seluruh personel terlempar dan hanyut di sungai tersebut.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, salah satu rescuer yang hanyut, Robbi Daniel, berhasil menyelamatkan diri dan mendapatkan pertolongan dari warga di sekitar Sungai Solok, tepatnya di Desa Ujung Deleng, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo. Dua personel dari Potensi SAR, masing-masing Rico Barus dan Oscar Sebayang, juga berhasil menyelamatkan diri dan mendapat pertolongan dari masyarakat setempat," katanya.
Baca juga: Seludupkan imigran Rohingya, tiga terdakwa divonis 20 tahun penjara
Sehari kemudian, pada Kamis (17/10) sekitar pukul 09.00 WIB, dia melanjutkan, tim SAR berhasil menemukan Jeri Novada di dasar jurang yang sedalam 70 meter dan berjarak 20 meter dari lokasi perahu terbalik.
"Rabu (23/10), tim SAR yang tanpa mengenal lelah terus melaksanakan operasi pencarian hingga akhirnya berhasil menemukan kedua rescuer Kantor SAR Medan tersebut," katanya.
Dalam pencarian itu melibatkan ratusan rescuer dari internal Basarnas maupun Potensi SAR yang terdiri atas SAR dari Pos SAR Mandailing Natal, Pos SAR Tanjung Balai, Pos SAR Danau Toba, Pos Kotacane,
Serta mendapat dukungan dari Kantor SAR Aceh, Kantor SAR Jambi, Kantor SAR Bengkulu, Kantor SAR Pekanbaru, dan Kantor SAR Padang dan Kantor Pusat Basarnas juga mengerahkan satu tim Basarnas Special Group (BSG) dengan spesifikasi water rescue.
"Kami menyampaikan rasa duka yang mendalam atas gugurnya dua anggota kami. Mereka adalah pahlawan. Mereka gugur secara sahid saat menjalankan tugas mulia. Semoga amal ibadah mereka diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ujar Mustari.
Tim SAR evakuasi dua anggota Basarnas Medan hanyut saat operasi SAR
Kamis, 24 Oktober 2024 18:12 WIB 4280