Langkat (ANTARA) - Sekda Langkat Amril menutup secara reami Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-57 tingkat Kabupaten Langkat yang berlangsung di lapangan bola Batalyon Infanteri 8 Marinir Harimau Putih, Kecamatan Sei Lepan.
Penutupan itu dilakukan Rabu, sebagai juara umum kafilah PT LNK dengan perolehan 70 poin, posisi kedua, kafilah Kecamatan Tanjung Pura memperoleh 39 poin dan posisi ketiga diraih oleh kafilah Kecamatan Stabat meraih 31 poin.
Sekda Amril menyampaikan ucapan selamat kepada para pemenang dan mengajak mereka untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan agar dapat mewakili Langkat di tingkat provinsi maupun nasional.
“Bagi yang belum berhasil meraih juara, jangan berkecil hati. Harapan masih ada. Teruslah berlatih, karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda,” ungkapnya.
Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Komandan Batalyon Infanteri 8 Marinir Harimau Putih yang telah memberikan izin menggunakan markas sebagai lokasi pelaksanaan MTQ Ke-57 ini.
Selain itu, lomba pawai ta'aruf yang juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan MTQ, menetapkan Kecamatan Bahorok sebagai juara pertama, diikuti oleh Kecamatan Besitang di posisi kedua, dan Kecamatan Wampu di posisi ketiga.
Setelah penutupan, acara dilanjutkan dengan penurunan bendera LPTQ Kabupaten Langkat, yang kemudian diserahkan kepada pemerintah Kecamatan Sawit Seberang sebagai tuan rumah MTQ ke-58 yang akan digelar pada tahun 2025. Penyerahan tersebut dilakukan oleh Sekda Amril kepada Camat Sawit Seberang.
Amril juga mengingatkan Camat Sawit Seberang untuk segera menyosialisasikan informasi tentang MTQ mendatang dan belajar dari kesuksesan penyelenggaraan di Sei Lepan agar MTQ tahun depan dapat berjalan dengan baik.
“Kepada unsur panitia dan LPTQ Kabupaten Langkat, saya minta untuk terus melakukan evaluasi, mencatat setiap kelemahan dan keluhan peserta agar penyelenggaraan MTQ ke depan semakin lebih baik,” ujar Amril.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momentum MTQ ini sebagai ajang introspeksi mengenai sejauh mana interaksi kita terhadap Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam membaca, mempelajari, maupun mengamalkan ajaran-Nya.