Pakar Kehutanan USU : Perlu ada perencanaan rehabilitasi mangrove dengan baik
Senin, 29 Juli 2024 19:33 WIB 1739
Karena itu, Onrizal mengatakan perlu adanya pengembangan perekonomian setiap masyarakat yang ada di lingkungan mangrove tersebut.
Seperti pemberdayaan terkait UMKM. Kegiatan ini menurutnya bukan hanya dilakukan pelatihan untuk masyarakat di lingkungan mangrove.
Melainkan pemangku kepentingan harus membantu dalam mempromosikan dan target konsumen tepat sasaran.
Data Dinas LHK Sumut menunjukkan pada 2021 luas mangrove di wilayah ini mencapai 57.490 hektare dengan kategori lebat 42.500 hektare, sedang 6.112 hektare, dan jarang 8.878 hektare.
Wilayah yang terbanyak mangrove-nya antara lain Kabupaten Langkat 21.102,39 hektare, Nias Selatan 9.648,20 hektare, Kabupaten Deli Serdang 6.488,19 hektare, dan Kabupaten Asahan 131,42 hektare.
Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumatera Utara mengeratkan kolaborasi dengan pemangku kepentingan dalam melakukan pelestarian mangrove di wilayah ini.
"Kami melakukan kolaborasi seperti dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove -BRGM-," ujar Kepala Dinas LHK Sumatera Utara Yuliani Siregar.
Yuliani mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk merehabilitasi mangrove di wilayah Sumut.
Selain itu, juga melakukan penanaman mangrove dengan pemangku kepentingan lainnya.