Harimau Sumatera hadapi ancaman kepunahan?
Senin, 29 Juli 2024 7:21 WIB 652
Terancam punah
Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat ( BB TNKS) Khaidir saat menghadiri acara peringatan Hari Harimau se-Dunia (Global Tiger Day) 2024 tingkat Provinsi Bengkulu bertempat di Hutan Madapi TNKS Desa Pal VIII, Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejang Lebong yang dilaksanakan Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia pada 23-29 Juli 2024, menyebutkan populasi harimau Sumatera saat ini tersisa 130-140 ekor.
"Populasi harimau Sumatera sudah masuk terancam punah. Saat ini jumlahnya diperkirakan tinggal 130 ekor hingga 140 ekor. Untuk wilayah Provinsi Bengkulu ini diperkirakan tinggal 35 hingga 40 ekor saja," kata dia.
Kelangsungan populasi top predator itu sudah sangat mengkhawatirkan dengan maraknya aksi perburuan liar di dalam kawasan TNKS. Aksi perburuan liar ini harus dihentikan guna mencegah kepunahan Harimau Sumatera.
"Harimau ini merupakan top predator yang menjadi spesies kunci, kalau harimau punah maka akan mengganggu rantai makanan di bawahnya," katanya menegaskan.
Untuk mencegah kepunahan satwa endemik TNKS itu, pihaknya telah melibatkan kelompok masyarakat yang berdiam di sekitar kawasan TNKS dalam bentuk kemitraan.
Sejauh ini pihaknya telah membentuk kelompok tani hutan dan memberikan mereka bantuan usaha ekonomi produktif, sehingga nantinya masyarakat di sekitar kawasan dapat berperan aktif menjaga kelestarian kawasan TNKS dan tidak merusaknya.
"Kementerian LHK melalui TNKS sudah mulai membangun kerja sama dengan masyarakat sekitar kawasan TNKS, bentuknya kemitraan usaha seperti pemberian bantuan usaha peternakan, traktor tangan, mesin potong rumput, bantuan bibit buah-buahan dan lainnya," kata Khaidir.
Penyadaran masyarakat
Penghentian perburuan liar di dalam kawasan TNKS tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah dan penegak hukum saja, tetapi juga oleh kelompok masyarakat, salah satunya dilakukan oleh Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia yang fokus terhadap konservasi harimau.