Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan salah satu fauna khas Indonesia yang memiliki habitat dalam Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), yang terbentang dalam empat provinsi di Pulau Sumatera meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Barat.
Kucing besar ini menjadi bagian dari 4.000 spesies flora dan fauna endemik TNKS yang memiliki luasan mencapai 1,3 juta hektare tersebut.
Di dalam kawasan TNKS selain dihuni harimau Sumatera, juga ada badak Sumatera, gajah Sumatera, macan dahan, tapir melayu, beruang madu, dan sekitar 370 spesies burung.
Sedangkan tumbuh-tumbuhan yang ada antara lain jenis bunga terbesar di dunia Rafflesia Arnoldii, kemudian bunga tertinggi di dunia Amorphophallus titanum, berbagai jenis anggrek dan lainnya.
Maraknya aksi perburuan dan perambahan serta kasus penebangan kayu dalam kawasan TNKS sejak beberapa puluh tahun belakangan membuat flora dan fauna khas TNKS terancam punah.
Pembukaan lahan dan penebangan pohon, maupun perburuan satwa secara besar-besaran ini telah menimbulkan bencana bagi kehidupan dalam kawasan TNKS dan sekitarnya, salah satunya ialah kelangsungan satwa khas TNKS yakni harimau Sumatera.
Perburuan kucing besar yang memiliki belang tiga ini diduga dilakukan secara terorganisir baik oleh pemburu yang bergerak secara perseorangan maupun kelompok, dengan menggunakan peralatan berupa jerat, senjata api maupun racun.
Aksi perburuan satwa liar di dalam kawasan TNKS itu telah berlangsung sejak puluhan tahun belakangan, dengan melibatkan warga sekitar kawasan TNKS menjadi pelaku utamanya yang bertindak sebagai pemburu maupun pemberi informasi keberadaan harimau kepada pemburu pendatang dari daerah lainnya.
Harimau Sumatera hadapi ancaman kepunahan?
Senin, 29 Juli 2024 7:21 WIB 652