Ahmad Radja menjelaskan, awalnya ada 50 orang yang kita latih di balai latihan kerja (BLK) Tapsel di Siharangkarang (6 hingga delapan bulan pembekalan awal). Seluruh biaya ditanggung Pemkab Tapsel.
"Lanjut pembekalan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi di Indramayu, Jawa Barat (tersisa 47 orang). Lalu mereka mengikuti try out, tahap selanjutnya ujian nasional pertama dan ujian nasional kedua (Semarang)," ujarnya.
Baca juga: Intervensi pencegahan stunting 2024, ini yang dilakukan Bupati bersama Ketua PKK Tapsel
Bagi setiap calon pekerja migran yang sudah lulus ujian nasional (seperti yang enam orang terdahulu) kembali ke Medan untuk proses medical chek up dan pengurusan parpor.
"Bagi calon pahlawan devisa negara yang sudah lolos ke Korsel, prosesnya tinggal menunggu jadwal pemberangkatan oleh Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI)," kata Radja.
Lanjut Radja, bahwa pekerja migran Korea Selatan ini bagian dari program G to G oleh BP2MI. Di samping komitmen kuat Bupati Tapsel Dolly Pasaribu untuk membuka peluang kesempatan putera/puteri daerah menjadi tenaga kerja ke luar negeri.