Medan (ANTARA) - Pemkab Pakpak Bharat, Sumatera Utara, mengembangkan tanaman durian dengan berbagai varietas seperti black thorn, musangking dan super tembaga, mengingat potensi yang cukup besar dimiliki daerah itu.
Sekretaris Daerah Pakpak Bharat, Jalan Berutu di Salak, Kamis, mengatakan, keinginan mengembangkan tanaman durian di Kabupaten Pakpak Bharat bukan sekedar wacana, namun beberapa langkah sudah dilakukan, termasuk survey lahan yang dinilai cocok untuk tanaman durian.
Pemerintah daerah setempat juga telah menjajaki calon lahan areal rencana pengembangan durian yang dibutuhkan oleh para investor asal Negeri Tiongkok yang datang berkunjung pada beberapa waktu lalu.
"Kita sudah jajaki calon lahan yang dibutuhkan, ada sekitar 1.920 hektare lahan yang kita tawarkan untuk rencana ditindak lanjuti pengembangan durian," katanya.
Terkait rencana Pemkab Pakpak Bharat melakukan pengembangan durian, Staf Khusus Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Dr. Van Basten menyebutkan Pakpak Bharat harus dapat menangkap peluang untuk menjadi sentra pengembangan durian.
Dengan demikian diharapkan dapat berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya para petani
Selain itu petani juga dapat menjadi mitra investor dalam aktifitas pengembangan tanaman durian yang direncanakan nantinya terdapat Kebun Inti dan Kebun Plasma di Desa Kaban Tengah.
Beberapa waktu lalu puluhan investor asal Tiongkok datang mengunjungi Kabupaten Pakpak Bharat.
Sempat mencicipi buah durian asli Pakpak Bharat, mereka bahkan terang-terangan mengungkapkan ketertarikannya untuk mengembangkan perkebunan durian di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.
Tanaman durian bukanlah tanaman baru di Kabupaten Pakpak Bharat. Tanaman buah yang dikenal sebagai raja buah ini tumbuh subur di berbagai wilayah seperti Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Pagindar dan beberapa wilayah lainnya.